Singapura akan secara bertahap melonggarakan pembatasan atau lockdown yang kini tengah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona dalam beberapa pekan ke depan.

Kegiatan seperti bisnis yang berbasis di rumah, layanan binatu, dan tukang cukur akan dizinkan beroperasi mulai 12 Mei. Beberapa siswa juga akan dizinkan kembali ke sekolah dalam kelompok kecil mulai 19 Mei.

Beberapa tempat kerja juga akan diizinkan untuk dibuka kembali secara bertahap dengan mempertimbangkan kepentingan ekonomi, rantai pasokan, dan kemampuan untuk meminimalkan risiko penularan.

Singapura menghadapi resesi terdalam sejak 1955 akibat pembatasan untuk memutus penyebaran virus corona yang akan berlangsung hingga 1 Juni dan meliputi penutupan sebagian besar tempat kerja dan toko.

"Kami sedang mempersiapkan dimulainya kembali kegiatan ekonomi agar masyarakat tetap aman secara bertahap, setelah berakhirnya masa pembatasan pada 1 Juni 2020," tulis Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters, Sabtu (2/5).

(Baca: Pasien Sembuh Virus Corona di Seluruh Dunia Tembus 1 Juta Orang)

Singapura saat ini memiliki jumlah kasus infeksi tertinggi di Asia Tenggara, terutama akibat penyebaran virus yang terjadi di asrama pekerja migran. Namun, negara pusat keuangan Asia itu telah berhasil meredam penyebaran penyakit di antara penduduk lokal di luar asrama.

Jumlah kasus positif virus corona di Singapura bertambah 477 orang pada Sabtu (2/5) menjadi 17.548 orang. Tambahan kasus tersebut merupakan yang terendah dalam dua minggu terakhir. Sementara total kematian akibat Covid-19 di negara tersebut tercatat sebanyak 16 orang. 

Sebagian besar kasus baru terjadi di asrama pekerja migran. Sementara rata-rata harian jumlah kasus baru di luar asrama telah turun lebih dari setengah menjadi 12 dalam seminggu terakhir.

(Baca: Kasus Positif Corona di RI Capai 10.843, Pasien Sembuh 1.665 Orang)

Pihak berwenang mengatakan SafeEntry, sistem check-in digital untuk mencatat detail pengunjung dan karyawan, akan digunakan secara luas di seluruh negara untuk membantu pelacakan kontak virus corona.

Pemerintah mengatakan langkah-langkah itu masih bisa disesuaikan tergantung pada situasinya, dan orang-orang harus tetap tinggal di rumah dan tidak bertemu dalam kelompok.

"Walaupun kami sudah melonggarkan dan menyesuaikan sejumlah langkah pembatasan. Ini bukan waktunya membiarkan pertahanan kita turun," ujar Menteri Singapura Lawrence Wong yang juga menjadi Ketua Satgas Penanggulangan Virus di Singapura.

Reporter: Mariana Garcia

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami