Rupiah Menguat Tajam ke Rp 16.372 per Dolar AS Usai Data Tenaga Kerja AS Melemah


Nilai tukar rupiah dibuka menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (4/8). Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah berada di level Rp 16.372 per dolar AS, menguat 140,5 poin atau 0,85% dibanding penutupan akhir pekan lalu di Rp 16.513.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menjelaskan bahwa penguatan ini terjadi akibat pelemahan signifikan dolar AS menyusul rilis data ketenagakerjaan AS atau Non-Farm Payrolls (NFP) yang jauh di bawah ekspektasi.
“Data NFP yang lemah meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Fed,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (4/8).
Lukman memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 16.350 hingga Rp 16.500 per dolar AS.
Pandangan serupa disampaikan pengamat pasar uang Ariston Tjendra. Menurutnya, pelemahan dolar AS turut dipengaruhi oleh rilis data NFP bulan Juli 2025 yang berada di bawah perkiraan pasar.
“Ini sedikit banyak bisa membantu melemahkan dolar AS,” kata Ariston.
Ariston juga mencatat bahwa indeks dolar AS turun ke level 98, dari sebelumnya sempat menyentuh kisaran 100. Selain itu, pasar tengah mencermati tekanan terhadap ekonomi AS akibat kenaikan tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump.
“Untuk sementara ini dolar AS melemah terhadap rupiah ke arah Rp 16.350, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.500 per dolar AS,” katanya.