5 Perusahaan Raksasa AS Siap Investasi ke RI, Nilainya Capai Rp 370 Triliun

Rahayu Subekti
25 Juli 2025, 10:57
Investasi
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait Joint Statement Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (24/7/2025). Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah masih berupaya bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait sejumlah komoditas strategis agar mendapatkan tarif dibawah 19 persen hingga nol persen.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya komitmen investasi besar dari lima perusahaan Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Investasi tersebut mencakup sektor energi bersih, teknologi digital, dan layanan kesehatan.

“AS adalah salah satu mitra dagang utama Indonesia, dengan pangsa ekspor mencapai 11,2%. Untuk penanaman modal, AS juga masuk lima besar investor pada 2024, dengan nilai mencapai US$ 3,7 miliar,” kata Airlangga dalam konferensi pers Joint Statement Indonesia-AS di Jakarta, Kamis (24/7).

Total komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan AS ke Indonesia mencapai sekitar Rp370,19 triliun jika dikonversi dengan kurs Rp16.300 per dolar AS. Nilai tersebut mencerminkan rencana ekspansi sejumlah perusahaan besar AS di berbagai sektor strategis.

Perusahaan pertama yakni ExxonMobil. Airlangga mengatakan perusahaan energi dan manufaktur kimia global itu saat ini tengah membahas untuk membangun fasilitas carbon capture and storage atau CSS senilai US$ 10 miliar.

Kedua yaitu Oracle yang tengah membahas untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pusat data di Batam senilai US$ 6 miliar. Selanjutnya yang ketiga yaitu Microsoft yang akan membangun infrastruktur cloud dan AI senilai US$ 1,7 miliar.

Perusahaan keempat yakni Amazon yang akan memperkuat pengembangan AI dan cloud dengan nilai investasi mencapai US$ 5 miliar. Lalu yang kelima adalah General Electric (GE) melalui GE Healthcare akan membangun fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia senilai Rp 178 miliar pada tahun ini.

Dengan adanya investasi ini, Airlangga berharap dapat menjaga kesimbangan internal dan eksternal. "Ini agar neraca perdagangan terjaga, dan momentum ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bisa terjamin," ujar Airlangga.

Perjanjian Dagang Bisa Perkuat Daya Saing

Dalam Joint Statement yang dirilis Gedung Putih, kesepakatan dagang antara AS dan Indonesia mencakup beberapa hal. Salah satunya, Indonesia akan menghapus sekitar 99% hambatan tarif terhadap berbagai produk industri, pangan, dan pertanian asal AS.

Sementara itu, AS akan menurunkan tarif resiprokal atas barang asal Indonesia menjadi 19%. AS juga dapat menurunkan tarif lebih lanjut untuk komoditas yang tidak tersedia atau tidak diproduksi di dalam negeri AS.

Airlangga berharap kesepakatan ini akan meningkatkan daya saing dan inovasi. "Karena itu AS akan menawarkan R&D capacity building atau proses meningkatkan kemampuan suatu industri Indonesia dalam penelitian dan pengembangan terutama sektor ekonomi digital," ujar Airlangga.

Selain itu juga mendorong peningkatan logistik, interkoneksi antarpulau. Dalam meningkatkan interkoneksi antarpulau, Airlangga menyebut Indonesia memerlukan banyak pesawat.

"Tentu salah satu selain yang bisa disediakan salah satunya dari Boeing, agar kargo juga bisa berjalan, dan tentunya trade ini akan diikuti oleh investasi," kata Airlangga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...