Hadiri G20, Sri Mulyani Soroti Perang Tarif Dagang hingga Ekonomi Global

Ferrika Lukmana Sari
18 Juli 2025, 14:36
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat tingkat menteri (RTM) di Jakarta, Selasa (8/7/2025). RTM tersebut membahas tentang pelaksanaan Sekolah Rakyat yang merupakan program pengentasan kemiskinan.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen Indonesia untuk terus membuka dialog dan mempererat kerja sama perdagangan serta investasi di forum G20 Afrika Selatan.

“Indonesia menyambut baik upaya membuka dialog guna mengembangkan kerja sama saling menguntungkan di bidang perdagangan dan investasi," ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, Jumat (18/7).

Menurut Sri Mulyani, tujuan kerja sama tersebut untuk menciptakan lapangan kerja, memberikan manfaat bersama, serta meningkatkan inovasi dan produktivitas di semua negara,”

Ia menjelaskan, agenda pertama G20 tahun ini membahas kondisi perekonomian global yang diwarnai ketidakpastian tinggi, perang tarif dagang, dan semakin rapuhnya tatanan dunia akibat fragmentasi geopolitik.

Menurutnya, G20 tetap berupaya membangun semangat kolaborasi dan kerja sama internasional.

“Saya menekankan pentingnya mendorong globalisasi yang lebih adil agar manfaat kesejahteraan dapat dinikmati bersama. Kita harus tetap bisa tumbuh bersama tanpa mengorbankan kepentingan masing-masing negara,” kata Sri Mulyani.

Dalam kesempatan berbeda, ia juga menyoroti kondisi utang Indonesia yang tergolong sehat dibandingkan negara-negara G20. Ini menjadi indikator kuatnya stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global.

Berdasarkan data Bank Indonesia, rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB per kuartal I 2025 tercatat sebesar 30,6%.

Ia menambahkan, stabilitas ekonomi ini ditopang oleh sinergi kebijakan fiskal dan moneter yang dijalankan pemerintah bersama Bank Indonesia. Hal itu turut tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga dan inflasi yang tetap terkendali.

Pada triwulan I 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% secara tahunan (yoy) meskipun mengalami kontraksi 0,98% secara kuartal (qtq). Angka ini tergolong tinggi di antara negara-negara G20. Sementara inflasi Juni 2025 tercatat 0,19% secara bulanan (mtm) dan 1,87% secara yoy.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...