Dari RI hingga Jepang, Ini 14 Negara yang Kena Tarif Trump Mulai 1 Agustus 2025


Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memanaskan tensi dagang global. Berdasarkan laporan Associated Press, pada Senin (8/7) Trump mengirim surat kepada 14 negara.
Surat-surat tersebut berisi ancaman tarif impor tinggi jika mereka tidak mencapai kesepakatan dagang dengan AS sebelum tenggat waktu 1 Agustus 2025.
Dari 14 negara yang menerima surat tersebut, empat negara akan dikenai tarif sama seperti yang diumumkan pada April, sementara delapan negara mendapat tarif lebih rendah, dan dua negara menghadapi tarif yang sedikit lebih tinggi.
Trump juga memperingatkan bahwa jika negara-negara tersebut membalas dengan menaikkan tarif balasan, maka AS akan menaikkan tarif lebih tinggi lagi. Surat-surat tersebut diunggah langsung oleh Trump melalui platform Truth Social.
Berikut Daftar Negara, Tarif yang Dikenakan dan Respons Mereka:
1. Myanmar
Tarif: 40% (turun dari 44%)
Ekspor utama ke AS: Pakaian, barang kulit, makanan laut
Respons: “Pemerintah akan menindaklanjuti dengan negosiasi,” kata Mayjen Zaw Min Tun, juru bicara pemerintah militer Myanmar.
2. Laos
Tarif: 40% (turun dari 48%)
Ekspor utama: Sepatu, furnitur kayu, komponen elektronik, serat optik
Respons: Belum ada pernyataan resmi.
3. Kamboja
Tarif: 36% (turun dari 49%)
Ekspor utama: Tekstil, pakaian, sepatu, sepeda
Respons: “Kami berhasil menurunkan tarif dari 49% jadi 36% dan siap negosiasi ulang,” ujar Sun Chanthol, kepala negosiator Kamboja. Ia juga mengimbau investor dan pekerja garmen agar tidak panik.
4. Thailand
Tarif: 36% (sama seperti April)
Ekspor utama: Suku cadang komputer, karet, batu mulia
Respons: Wakil PM Thailand, Pichai Chunhavajira, mengatakan Thailand telah mengajukan proposal baru yang membuka pasar domestik untuk produk pertanian dan industri AS.
5. Bangladesh
Tarif: 35% (turun dari 37%)
Ekspor utama: Pakaian
Respons: “Kami berharap bisa bernegosiasi lebih lanjut,” kata Salehuddin Ahmed, penasihat keuangan Bangladesh. Ia khawatir tarif baru membuat produk Bangladesh kalah saing dengan Vietnam dan India.
6. Serbia
Tarif: 35% (turun dari 37%)
Ekspor utama: Layanan TI, ban mobil
Respons: Tidak ada pernyataan resmi.
7. Indonesia
Tarif: 32% (sama seperti April)
Ekspor utama: Minyak sawit, lemak nabati dan semikonduktor
8. Bosnia dan Herzegovina
Tarif: 30% (turun dari 35%)
Ekspor utama: Senjata dan amunisi
9. Afrika Selatan
Tarif: 30% (sama seperti April)
Ekspor utama: Platinum, berlian, kendaraan dan suku cadang
Respons: Kantor Presiden Cyril Ramaphosa menyebut tarif Trump salah menggambarkan hubungan dagang, namun Afrika Selatan akan tetap mendorong diplomasi demi perdagangan yang saling menguntungkan.
10. Jepang
Tarif: 25% (naik dari 24%)
Ekspor utama: Mobil, suku cadang, elektronik
Respons: PM Shigeru Ishiba menyebut tarif itu sangat disesalkan, tapi ia melihat ini sebagai peluang untuk melanjutkan negosiasi.
11. Kazakhstan
Tarif: 25% (turun dari 27%)
Ekspor utama: Minyak, uranium, ferroalloy, perak
12. Malaysia
Tarif: 25% (naik dari 24%)
Ekspor utama: Produk elektronik dan listrik
Respons: Pemerintah Malaysia akan mengadakan rapat kabinet pada Rabu untuk membahas respons dan rencana negosiasi.
13. Korea Selatan
Tarif: 25% (sama seperti April)
Ekspor utama: Kendaraan, mesin, elektronik
Respons: Kementerian Perdagangan Korea menyatakan akan mempercepat negosiasi agar bisa mencapai kesepakatan sebelum tarif berlaku.
14. Tunisia
Tarif: 25% (turun dari 28%)
Ekspor utama: Lemak nabati dan hewani, pakaian, buah dan kacang