Data Baru Bank Dunia: Penduduk Miskin RI Melonjak Tajam Jadi 194,67 Juta Jiwa

Rahayu Subekti
10 Juni 2025, 10:32
Bank Dunia
ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/Spt.
Sejumlah warga mandi di kawasan permukiman bantaran rel, Jakarta , Jakarta, Jumat (9/5/2025). Presiden Prabowo Subianto berupaya memutus rantai kemiskinan melalui program pendidikan berasrama yang ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga paling tidak mampu, dan mulai bergulir pada Juli 2025 dengan peluncuran sekitar 53-55 sekolah perdana di seluruh Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Dunia merevisi standar perhitungan garis kemiskinan dan ketimpangan per Juni 2025. Imbas dari perubahan ini, angka kemiskinan Indonesia pada 2024 melonjak tajam.

“Revisi PPP mencerminkan data terbaru mengenai garis kemiskinan nasional yang menyiratkan revisi ke atas lebih dari yang disarankan oleh perubahan harga murni, terutama untuk garis kemiskinan internasional serta garis kemiskinan negara-negara berpenghasilan menengah ke atas," tulis Bank Dunia dalam dokumen terbarunya June 2025 Update to the Poverty and Inequality Platform (PIP), dikutip Selasa (10/6).

Berdasarkan data terbaru Bank Dunia, jumlah penduduk miskin Indonesia pada 2024 mencapai 194,67 juta jiwa. Angka ini mengacu pada purchasing power parities alias PPP 2021.

PPP merupakan perbandingan harga barang dan jasa yang sama di berbagai negara setelah nilai tukar disesuaikan. Bank Dunia menggunakan dolar AS bukan dengan kurs nilai tukar yang berlaku saat ini, namun paritas daya beli.

Dalam dokumen terbarunya, Bank Dunia mengubah penghitungan PPP 2017 menjadi PPP 2021. Perubahan penghitungan standar garis kemiskinan Bank Dunia ini dipublikasikan pada Mei 2024 oleh International Comparison Program.

Dengan adanya perubahan standar garis kemiskinan ini, Bank Dunia menghitung dengan tiga line baru. Pertama untuk tingkat kemiskinan ekstrem berubah dari US$ 2,15  menjadi US$ 3 per orang per hari.  

Kemudian, untuk negara-negara berpendapatan menengah bawah atau lower middle income berubah dari US$ 3,65 menjadi US$ 4,20 per orang per hari. Ketiga, untuk negara-negara berpendapatan menengah atas atau upper middle income berubah dari US$ 6,85 menjadi US$ 8,30 per orang per hari.

Kemiskinan Indonesia Meningkat

Berdasarkan tiga garis kemiskinan global terbaru, Indonesia masih tergolong sebagai negara berpendapatan menengah atas. Artinya, ambang garis kemiskinan yang digunakan adalah US$ 8,30 per orang per hari.

Status ini sesuai dengan data tahun 2023, di mana Gross National Income (GNI) atau Pendapatan Nasional Bruto Indonesia mencapai US$ 4.810. Menurut klasifikasi Bank Dunia, negara berpendapatan menengah atas memiliki GNI antara US$ 4.466 hingga US$ 13.845.

Mengacu pada garis kemiskinan global versi PPP 2021 dari Bank Dunia, sebanyak 68,25% penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Dengan total penduduk 2024 diperkirakan mencapai 285 juta jiwa, maka jumlah penduduk miskin mencapai 194,67 juta orang.

Angka ini meningkat dibandingkan estimasi menggunakan garis kemiskinan versi PPP 2017, di mana 60,25% penduduk Indonesia atau sekitar 171,74 juta jiwa dikategorikan miskin.

Perbedaan Garis Kemiskinan BPS dan Bank Dunia

Perubahan metode perhitungan garis kemiskinan global Bank Dunia dari PPP 2017 ke PPP 2021 semakin memperlebar kesenjangan antara data kemiskinan versi internasional dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut data resmi BPS, tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2024 tercatat sebesar 8,57% atau sekitar 24,06 juta jiwa. Angka ini menurun 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024 dan turun 1,84 juta orang dibandingkan Maret 2023.

Garis kemiskinan nasional yang digunakan BPS per September 2024 adalah Rp 595.242 per kapita per bulan, terdiri dari kebutuhan makanan sebesar Rp 443.433 dan kebutuhan nonmakanan sebesar Rp 151.809.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...