Rupiah Diprediksi Bergerak Terbatas di Rp 16.200-Rp 16.300 per Dolar AS

Rahayu Subekti
27 Mei 2025, 10:41
rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan pergerakan rupiah cenderung datar pada hari ini. Hal ini disebabkan minimnya data ekonomi yang dapat memengaruhi perdagangan serta adanya libur di Amerika Serikat (AS).

"Rupiah diperkirakan akan datar dan berkonsolidasi terhadap dolar AS di tengah absennya data ekonomi penting dan liburan di AS," ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (27/5).

Menurutnya, pelaku pasar cenderung bersikap wait and see sambil memantau perkembangan terkait tarif yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump. Meski demikian, Lukman menilai penguatan signifikan rupiah dalam beberapa waktu terakhir masih rentan memicu aksi ambil untung (profit taking).

"Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS," kata Lukman.

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka melemah tipis di level Rp16.250 per dolar AS. Level ini turun 1 poin atau 0,01% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Sementara itu, pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah akan melanjutkan pelemahan. "Mata uang rupiah fluktuatif namun cenderung ditutup melemah di kisaran Rp16.240 hingga Rp16.300 per dolar AS," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, sentimen pasar masih dipengaruhi oleh kebijakan Trump. Pada Minggu malam, Trump menyatakan sepakat menunda penerapan tarif baru sebesar 50% terhadap Uni Eropa hingga awal Juli 2025.

Padahal, dua hari sebelumnya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif tersebut mulai awal Juni, dengan alasan kurangnya kemajuan dalam negosiasi dagang.

"Meskipun pengumuman Trump pada hari Minggu memberikan sedikit kelegaan bagi pasar, para pelaku masih terlihat ragu terhadap arah kebijakan Presiden AS," kata Ibrahim.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...