Daftar 10 Mata Uang Terlemah di Dunia pada 2025, Rupiah Salah Satunya


Pada tahun 2025, ketimpangan nilai tukar mata uang dunia masih menjadi cerminan dari kondisi ekonomi masing-masing negara. Forbes merilis daftar 10 mata uang terlemah di dunia berdasarkan jumlah unit mata uang lokal yang setara dengan 1 dolar AS.
Nilai tukar yang lemah umumnya disebabkan oleh inflasi tinggi, pertumbuhan ekonomi yang stagnan, hingga krisis politik. Sejumlah negara juga terdampak oleh sanksi internasional, utang luar negeri yang besar, serta lemahnya kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan mereka.
Beberapa mata uang di daftar ini bahkan sudah terpuruk selama bertahun-tahun tanpa pemulihan signifikan. Ketergantungan pada ekspor komoditas mentah dan lemahnya sektor industri domestik turut memperparah tekanan nilai tukar.
Kondisi geopolitik, seperti konflik dan pergantian pemerintahan yang tidak stabil, menjadi faktor tambahan yang membuat mata uang semakin terdepresiasi. Hal ini menunjukkan bagaimana kombinasi faktor ekonomi, politik, dan sosial bisa berdampak langsung pada kekuatan mata uang sebuah negara.
Daftar 10 Mata Uang Terlemah di Dunia pada 2025:
1. Pound Lebanon (LBP)
Nilai tukar: 1 USD = 89.598,84 LBP
Mata uang Lebanon menjadi yang terlemah di dunia. Ini disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan, hiperinflasi, pengangguran tinggi, krisis perbankan, dan ketidakstabilan politik.
2. Rial Iran (IRR)
Nilai tukar: 1 USD = 42.112,50 IRR
Rial Iran sudah lama terdepresiasi, dipengaruhi oleh sanksi ekonomi yang melemahkan sektor ekspor dan stabilitas negara, meskipun Iran merupakan produsen utama minyak dan gas dunia.
3. Dong Vietnam (VND)
Nilai tukar: 1 USD = 25.965,06 VND
Dong Vietnam melemah akibat pembatasan ekspor, perlambatan ekonomi, serta tekanan dari suku bunga tinggi di AS.
4. Kip Laos (LAK)
Nilai tukar: 1 USD = 21.624,81 LAK
Pelemahan kip disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lesu, utang luar negeri yang tinggi, dan inflasi yang meroket.
5. Rupiah Indonesia (IDR)
Nilai tukar: 1 USD = 16.511,40 IDR
Meskipun ekonomi Indonesia tergolong besar di Asia Tenggara, rupiah terus melemah karena inflasi dan kekhawatiran atas tekanan ekonomi global.
6. Som Uzbekistan (UZS)
Nilai tukar: 1 USD = 12.923,87 UZS
Uzbekistan telah menjalankan reformasi ekonomi, namun masih menghadapi tantangan berupa inflasi, pengangguran, dan korupsi.
7. Franc Guinea (GNF)
Nilai tukar: 1 USD = 8.659,81 GNF
Walaupun kaya sumber daya seperti emas dan berlian, ketidakstabilan politik dan inflasi tinggi melemahkan franc Guinea.
8. Guarani Paraguay (PYG)
Nilai tukar: 1 USD = 7.991,91 PYG
Guarani tertekan oleh inflasi, korupsi, dan maraknya peredaran uang palsu.
9. Ariary Madagaskar (MGA)
Nilai tukar: 1 USD = 4.451,58 MGA
Ekonomi Madagaskar yang berbasis pertanian dan ekspor seperti vanila dan nikel, menghadapi tekanan dari ketidakstabilan ekonomi dan lemahnya nilai tukar.
10. Franc Burundi (BIF)
Nilai tukar: 1 USD = 2.933,50 BIF
Mata uang Burundi tertekan akibat ekonomi yang bergantung pada ekspor terbatas (kopi dan teh), serta tantangan sosial dan politik di kawasan.