Rupiah Sempat Menguat Rp 16.184 per Dolar AS, BI Perkuat Intervensi Pasar

Rahayu Subekti
26 Mei 2025, 13:45
rupiah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (17/1/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan ditutup menguat 14 poin menjadi Rp16.362 per dolar AS.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menyentuh level Rp16.184 per dolar AS pada hari ini, yang mencerminkan tren penguatan mata uang Garuda. Menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas nilai tukar.

“Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu, ya. Stabil karena memang, sebagaimana juga pandangan dari Pak Gubernur BI, perkembangan global masih tidak pasti,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso saat ditemui di Gedung BI, Senin (26/5).

BI juga akan memastikan fondasi ekonomi domestik tetap kuat, menjaga inflasi tetap rendah dan terkendali, serta menstabilkan nilai tukar rupiah.

“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi. Sehingga semuanya itu membuat Indonesia mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap ketidakpastian yang sedang terjadi di pasar global,” katanya.

Untuk mencapai stabilitas tersebut, BI mengoptimalkan berbagai instrumen kebijakan. Ini mencakup intervensi di pasar offshore, pasar spot, dan pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).

“Dan juga apabila diperlukan, BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN dalam negeri,” ujarnya.

Hingga 16 Mei 2025, rupiah tercatat menguat 2,6%. Jika dibandingkan dengan negara kawasan, Thailand mencatat penguatan 2,95%, Malaysia 2,64%, Singapura 1,9%, dan Filipina 1,03%.

“Alhamdulillah rupiah mengalami penguatan 2,6% dan BI terus komitmen untuk berada di pasar, menjaga mekanisme supply and demand serta volatilitas nilai tukar agar tetap stabil dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Rupiah Diproyeksi Stabil

Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan rupiah akan terus stabil. Hal ini seiring komitmen BI menjaga nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik.

“Rupiah juga cenderung menguat dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia, serta mata uang negara maju di luar dolar AS,” kata Perry.

Ia menilai, pergerakan rupiah saat ini berada dalam kisaran yang mencerminkan fundamental ekonomi domestik dan turut menjaga stabilitas perekonomian secara keseluruhan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...