Rupiah Diprediksi Tertekan Hari Ini Imbas The Fed Tahan Suku Bunga


Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 4,25%-4,5% pada Rabu (7/5) waktu setempat. Sejumlah analis memproyeksikan kebijakan Federal Reserve alias The Fed ini akan menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada hari ini.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS setelah dalam pertemuan FOMC, The Fed bernada sedikit lebih hawkish dari perkiraan dan mempertahankan suku bunga,” kata Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Kamis (8/5).
Meski begitu, Lukman menilai masih ada harapan dari perundingan tarif antara Cina dan Amerika Serikat Sehingga bisa membatasi pelemahan rupiah. Lukman memproyeksikan rupiah akan berada pada level Rp 16.450 per dolar AS hingga Rp 16.600 per dolar AS.
Meski diproyeksikan melemah, berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka menguat tipis pada level Rp 16.534 per dolar AS. Level ini naik 2,0 poin atau 0,01% dari penutupan sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, juga memperkirakan rupiah akan melemah pada hari ini terhadap dolar AS. Ariston mengatakan, hasil rapat The Fed memberikan sinyal tidak akan melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat.
“Sinyal ini cenderung mendorong penguatan dolar AS,” kata Ariston.
Ariston menjelaskan, sikap The Fed ini didasari oleh ketidakpastian di perekonomian AS akibat kebijakan kenaikan tarif. The Fed terlihat ingin memastikan seberapa besar dampak dari kebijakan tarif Trump terhadap perekonomian AS.
“Ini dicurigai akan mendorong kenaikan harga atau inflasi atau bisa juga menurunkan daya beli,” ujar Ariston.
Ariston memproyeksikan potensi pelemahan rupiah hari ini akan berada di level Rp 16.580 per dolar AS. Hal ini juga dengan support di kisaran Rp 16.480 per dolar AS.