Korban Meninggal Virus Corona Bertambah, Rupiah Tetap Menguat Hari Ini
Nilai tukar rupiah menguat 0,12% ke level Rp 13.657 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan pasar spot pada pagi hari ini (12/2). Ekonom menilai, pasar masih mengkhawatirkan dampak virus corona di Tiongkok. Meski begitu, mata uang Garuda berpeluang menguat.
Bukan hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS. Dikutip dari Bloomberg, dolar Taiwan naik 0,16%, peso Filipina 0,06%, rupee India 0,02%, yuan Tiongkok 0,26%, ringgit Malaysia 0,1%, dan baht Thailand 0,25%.
Meski begitu, beberapa mata uang Asia lainnya melemah. Yen Jepang misalnya, turun 0,06%. Lalu, dolar Hong Kong dan dolar Singapura masing-masing melemah 0,01% dan 0,02%.
(Baca: Rupiah Menguat Terimbas Kenaikan Harga Obligasi AS)
Ekonom Permata Bank Josua Pardede menilai, kekhawatiran pasar atas virus corona belum pulih. “Namun, sentimen di pasar regional Asia saat ini cenderung stabil," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (12/2).
Sentimen tersebut tecermin dari nilai tukar yuan yang cukup stabil di bawah level psikologis 7,00. Selain itu, penguatan mata uang Garuda ditopang oleh harga obligasi yang meningkat.
Josua menyebut, imbal hasil (yield) Surat Utang Negara 10 tahun turun tipis sekitar satu hingga dua basis poin ke level 6,59%. Turunnya imbal hasil menunjukkan permintaan naik, sehingga harga turun.
Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup naik tipis 0,04% ke level 5.954. Karena itu, rupiah dinilai berpeluang menguat meski kekhawatiran pasar atas virus corona masih tinggi.
Josua pun memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp 13.600-Rp 13.700 per dolar AS. (Baca: Imbal Hasil Obligasi AS Turun Efek Corona, Rupiah Menguat Hari Ini)
Hingga pagi hari ini (12/2), korban meninggal dunia akibat virus corona di Tiongkok mencapai 1.110. Dikutip dari Straits Times, ada tambahan 94 korban meninggal dunia di provinsi Hubei. Total korban meninggal di provinsi ini mencapai 1.068 orang.
Selain itu, ada tambahan 1.638 orang yang terinfeksi virus corona di provinsi tersebut. Ibu kota Hubei, Wuhan, merupakan daerah pertama ditemukannya kasus virus corona.
Secara total, sekitar 44.200 orang terjangkit Covid-19 di Tiongkok. (Baca: Yuan Menguat, Rupiah Justru Melemah Paling Dalam di Asia)