Harga Bahan Pangan Stabil, BI Estimasi Inflasi Februari Capai 0,31%
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Februari 2020 akan mencapai 0,31% secara bulanan. Angka tersebut lebih rendah dari realisasi inflasi Januari 2020 akibat harga bahan pangan yang stabil.
"Sehingga secara tahunan sebesar 3,02%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (28/2).
Penyumbang inflasi bulan ini masih didominasi oleh komoditas bahan pangan, seperti bawang putih dengan inflasi 0,1%, cabai merah 0,07%, dan beras 0,02%.
(Baca: Inflasi Januari Tinggi di Perdesaan, Upah Rill Buruh Tani Turun 0,29%)
Sementara untuk penyumbang deflasi menurutnya bakal datang dari penurunan harga tiket angkutan udara dan bawang merah dengaan kontribusi masing-masing 0,01%.
Perry menyatakan, inflasi pada bulan ini bisa terjaga seiring dengan koordinasi pemerintah dan BI dalam pengendalian harga. Jika harga-harga tetap terkendali, diharapkan sampai akhir tahun target infasi bisa sesuai sasaran yakni 3% plus minus 1%.
Sebelumnya, BI menyatakan virus corona bisa menjadi salah satu risiko yang mempengaruhi inflasi. Selain itu, BI juga memprediksi tekanan inflasi akan datang dari faktor risiko domestik terutama yang berasal dari penyesuaian harga yang diatur pemerintah.
(Baca: Antara Virus Corona dan Ketergantungan Impor Bawang Putih Tiongkok)
Namun, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan berbagai faktor tersebut sudah diperhitungkan bank sentral dengan matang. “Kami sudah perhitungkan risiko yang muncul menekan inflasi, baik itu isu global seperti virus maupun harga komoditas,” kata Dody di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).
Menurutnya, BI tetap menargetkan inflasi tahun 2020 tetap berada di angka 3% plus minus 1%. Namun berbagai cara akan dilakukan guna target ini terjaga.
Salah satunya memaksimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau ketersediaan pasokan pangan, kelancaran distribusi, koordinasi efektif, dan menjaga harga. “Ini faktor kendalikan inflasi terutama dari volatile food,” katanya.