Barito Renewables (BREN) Kantongi Rating idAA- dari Pefindo, Begini Prospeknya

Nur Hana Putri Nabila
5 Agustus 2025, 08:08
Sebuah kendaraan alat berat beroperasi di area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Selasa (28/11).
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sebuah kendaraan alat berat beroperasi di area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Selasa (28/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Lembaga pemeringkat efek nasional, Pefindo, menetapkan peringkat idAA- dengan prospek stabil untuk PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), perusahaan energi terbarukan milik konglomerat Prajogo Pangestu.

Analis Pefindo, Adib Yasa dan Kresna Wiryawan, menilai peringkat ini mencerminkan posisi pasar BREN yang dinilai kuat, visibilitas pendapatan yang solid, serta prospek jangka panjang yang positif seiring dengan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan energi bersih. Ia juga meilai peringkat tersebut mencerminkan keunggulan fundamental BREN dan prospek pertumbuhannya dalam sektor energi terbarukan.

“Serta manfaat dari komitmen kuat pemerintah terhadap pengembangan energi terbarukan,” ujar Analis Pefindo, dalam keterangan resminya, Rabu (30/7).

Pefindo menilai peringkat idAA- merupakan optimisme terhadap prospek pertumbuhan Barito Renewables Energy ke depan. Peringkat ini berpotensi naik apabila BREN mampu memperluas kapasitas terpasang serta mempertahankan tingginya tingkat ketersediaan dan kapasitas di seluruh portofolio asetnya.

Dengan rekam jejak pengelolaan aset yang baik dan positifnya profil keuangan, PEFINDO menilai BREN bisa memenuhi kewajiban finansial jangka panjang.

Kinerja Keuangan BREN

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 65,4 juta pada semester I 2025. Angka itu naik 12,9% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 57,9 juta.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan BREN hingga Juni 2025 mencapai US$ 300 juta, atau meningkat 3,4% dibandingkan US$ 290 juta pada Juni 2024.

Pertumbuhan laba Barito Renewables Energy pada semester I 2025 ditopang oleh pulihnya produksi panas bumi di unit Darajat setelah pemeliharaan tak terencana tahun lalu, serta kontribusi dari unit Salak Binary yang baru mulai beroperasi. Segmen energi angin yang sempat tertekan juga diperkirakan akan pulih pada paruh kedua tahun ini, seiring membaiknya kecepatan angin secara musiman.

Dari sisi neraca, total liabilitas BREN per 30 Juni 2025 tercatat sebesar US$ 2.957 juta, dengan total utang turun 3,1% menjadi US$ 2.057 juta dibanding akhir 2024. Menguatnya ekuitas perusahaan turut mendorong rasio net debt to equity turun menjadi 1,95 kali, mencerminkan efektivitas strategi deleveraging yang dijalankan secara konsisten.

Adapun kedepannya BREN berencana melanjutkan ekspansi melalui pengembangan proyek panas bumi baru di Salak dan Wayang Windu, yang ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada akhir 2026. Selain itu, program retrofit terhadap aset eksisting di ketiga wilayah tersebut juga tengah berlangsung, dengan fokus pada peningkatan efisiensi, perpanjangan umur pembangkit, dan optimalisasi output infrastruktur yang ada.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...