Bakal Dikuasai Bangkok Bank, Saham Bank Permata Diburu Investor Asing
Saham PT Bank Permata Tbk pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/12) menjadi salah satu saham yang paling banyak diburu oleh investor asing yang membukukan pembelian bersih (net buy) Rp 149,1 miliar di seluruh pasar.
Tingginya minat investor asing pada saham berkode emiten BNLI ini seiring dengan rencana Bangkok Bank yang bakal mengakuisisi seluruh saham milik Astra International dan Standard Chartered Bank Plc. (StanChart).
Berdasarkan data dari RTI Infokom, saham Bank Permata diborong investor asing di pasar reguler dengan nilai beli bersih sebesar Rp 124,62 miliar. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai, asing memborong dengan nilai beli bersih Rp 24,48 miliar.
Adapun saham yang paling banyak dibeli investor asing pada perdagangan akhir pekan ini adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai beli bersih Rp 451,81 miliar.
(Baca: Laba Bersih Bank Permata Melejit 121% pada Triwulan III 2019)
Meski sahamnya diborong investor asing, harga saham berkode emiten BNLI ini malah turun 2,67% menjadi Rp 1.275 per saham. Padahal, saat pembukaan perdagangan harganya sempat meroket hingga 6,87% ke Rp 1.400 per saham, melanjutkan tren kenaikan harganya sejak Kamis (12/12) yang naik 4,38% menjadi Rp 1.310 per saham.
Adapun saham ini ditranskasikan dengan volume sebanyak 229,97 juta saham, dengan total nilai tranksasi sebesar Rp 303,42 miliar. Saham Bank Permata ditransaksikan sebanyak 9.825 kali oleh investor.
Sebaliknya, harga saham PT Astra International Tbk, selaku pemegang saham Bank Permata, naik hingga 4,58% menjadi Rp 6.850 per saham. Harga saham perusahaan berkode emiten ASII ini bahkan sempat 5,34% menjadi Rp 6.900 per saham.
Namun saham ini tidak terlalu diminati investor asing yang hanya membukukan pembelian bersih Rp 40,38 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler asing membukukan beli bersih Rp 24,84 miliar sedangkan di pasar negosiasi dan tunai Rp 15,55 miliar.
(Baca: Rencana Besar Bangkok Bank Akuisisi Permata hingga Rp 42 Triliun)
Saham ASII diperdagangkan sebanyak 66,94 juta saham dengan nilai transkasi total Rp 456,79 miliar. Saham-saham tersebut ditransaksikan sebanyak 7.886 kali.
Seperti diketahui, Bangkok Bank Public Company Limited pada Kamis (12/12) mengumumkan akan mengakuisisi 89,12% saham Bank Permata dari Astra International dan StanChart dengan nilai akuisisi mencapai Rp 37,43 triliun atau Rp 42 triliun untuk 100% saham.
Transaksi ini ditargetkan bakal rampung tahun depan. Bangkok Bank membeli saham Bank Permata dengan harga 1,77 kali harga buku (price book value/PBV) saham yang masih akan disesuaikan. Per 30 September 2019, PBV saham Permata sebesar Rp 1.498 per saham.
(Baca: Kekuatan Bangkok Bank, Calon Juragan Baru Pembeli Permata)