Pertamina Dapat Penugasan Langsung Kelola Panas Bumi di Sulawesi Utara
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunjuk PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), untuk mengelola wilayah kerja panas bumi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Direktur Utama PGE Ali Mundakir menjelaskan penugasan itu akan dilakukan pada Juli mendatang. Nantinya yang akan menerima penugasan adalah Pertamina, kemudian PGE yang mengelola. "Kalau penugasan tidak perlu proposal jadi langsung ditugaskan. Prosesnya penunjukan langsung dari pemerintah," kata Ali, di Jakarta, Selasa (14/5) malam.
Saat ini PGE juga baru menyelesaikan proses eksplorasi di Hululais, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Saat ini sedang dalam proses evaluasi hasil eksplorasi yang nantinya akan disampaikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)(Persero).
Ali menjelaskan dalam proyek ini PGE hanya akan menyediakan uap panas bumi, sedangkan yang akan membangun pembangkitnya yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)(Persero). "PGE yang drilling, nyiapin pipanya. Nanti PLN yang nyiapin pembangkitnya," ujarnya.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Hululais ini memiliki kapasitas sebesar 55 megawatt (MW), dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2021. Adapun nilai investasi eksplorasi diperkirakan US$ 165 juta. Sedangkan, investasi membangun pembangkit kurang lebih US$ 110 juta.
(Baca: Capai Progres 99%, PLTP Lumut Balai Dipastikan Beroperasi Juli)
PGE menargetkan ada penambahan kapasitas listrik dari panas bumi hingga 2026. Totalnya 1.100 Megawatt (MW). Rinciannya, PLTP Tulehu di Suli, Maluku, dengan kapasitas 60 MW. PLTP ini nantinya akan dibangun hingga 8 unit.
Lalu, PLTP Lumut Balai Unit 2 dan 3, di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Masing-masing kapasitasnya 55 megawatt MW. Selain itu, Pembangkit Hululais, di Lebong, Bengkulu, dengan kapasitas 110 MW.
PGE telah memiliki PLTP yang sudah beroperasi sejak tahun 2016, di antaranya, Ulubelu dengan kapasitas 100 MW. Untuk unit 3 dan 4 beroperasi pada 2017. Ada juga, PLTP Lahendong dengan total kapasitas 40 MW yang beroperasi 2016.