Banjir Jakarta Akibat Cuaca Ekstrem, BNPB Bakal Modifikasi Cuaca


Banjir yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras yang berlangsung sejak sore hingga malam hari, Senin (7/7). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan menyebabkan banjir di wilayah tersebut.
“Modifikasi cuaca akan dilakukan oleh BNPB di wilayah Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, di Jakarta, Senin (7/7).
Sementara itu, BPBD DKI Jakarta akan berkonsultasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan apakah upaya modifikasi cuaca lain oleh BPBD diperlukan.
Isnawa Adji mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memantau perkembangan awan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur untuk tujuan yang sama.
“Kami akan menunggu prakiraan cuaca terbaru dari BMKG sebelum melakukan modifikasi cuaca,” kata Adji.
Dengan terus berkoordinasi dengan Gubernur Pramono Anung, Adji juga menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran jika BNPB perlu melakukan operasi modifikasi cuaca.
Operasi Pengerukan Sungai
Menanggapi banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jakarta, Gubernur Pramono Anung menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta untuk mengoptimalkan operasi pengerukan sungai.
"Saya telah memutuskan untuk menjadikan operasi pengerukan sungai di pinggiran Jakarta sebagai prioritas saat ini," kata Pramono, pada Senin (7/7).
Pemprov DKI Jakarta juga telah mengerahkan 605 pompa air di 202 titik pompa stasioner di seluruh Jakarta, serta 100 kendaraan pompa bergerak untuk lima wilayah kota.
BPBD DKI Jakarta mencatat 141 kelurahan di Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan terendam banjir pada hari Senin pukul 06.00 WIB setelah hujan deras pada hari Minggu (6 Juli). Pada pukul 14.00 WIB, banjir telah surut di semua wilayah kecuali di dua wilayah.
Namun, hujan deras yang terjadi pada Senin (7/7) sore hingga malam hari kembali menyebabkan banjir. Sebanyak 46 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta terendam air hingga Selasa (8/7) pagi.