Akibat Perubahan Iklim, Sektor Pertanian Uni Eropa Rugi US$ 31,9 M per Tahun
Sektor pertanian Uni Eropa mengalami kerugian mencapai 28,3 miliar Euro atau US$ 31,9 miliar setiap tahunnya. Penyebabnya, cuaca ekstrem dan perubahan iklim yang terjadi di Eropa.
Sebagian besar kerugian ini tidak diasuransikan. Hanya 20-30% dari kerugian petani yang terkait iklim ditanggung oleh sistem asuransi publik, swasta atau bersama yang didukung oleh Komisi Eropa dan Bank Investasi Eropa, dan dibuat oleh pialang asuransi Howden.
"Kita perlu melakukan sesuatu untuk menutupi kerugian yang tersisa," ujar Komisaris Pertanian Uni Eropa Christophe Hansen seperti dikutip Reuters, Rabu (21/5).
Dia mendesak negara-negara Eropa menggunakan subsidi pertanian mereka untuk mengatasi risiko iklim. Industri pertanian Eropa terpukul keras oleh dampak perubahan iklim seperti kekeringan dan curah hujan ekstrem, dan juga memberikan tekanan besar pada lingkungan.
Pada saat yang sama, kelompok pertanian untuk membidik agenda hijau Eropa dengan menggelar protes selama berbulan-bulan tahun lalu yang menuntut pelemahan kebijakan lingkungan.
Subsidi Pertanian
Pada minggu lalu, Komisi Eropa berencana untuk mengeluarkan subsidi di beberapa kondisi lingkungan pertanian Uni Eropa. Komisi Eropa juga mengusulkan aturan untuk mempercepat pendanaan darurat bagi petani yang terkena bencana alam.
Rata-rata kerugian panen petani diperkirakan akan meningkat hingga 66% pada tahun 2050 tanpa tindakan yang lebih kuat untuk mengatasi perubahan iklim. Saat ini, kekeringan menyebabkan lebih dari setengah dari total kerugian pertanian. Bahkan, kerugian tahunan Spanyol dan Italia diperkirakan mencapai 20 miliar Euro.
Bank Investasi Eropa (EIB) mengatakan analisis tersebut akan memandu upayanya untuk mendukung petani yang mencakup pembiayaan investasi seperti irigasi, dan pemberian pinjaman dan jaminan.
