RI Dapat Diskon Tarif Impor AS, Tapi Masih Kalah dari Inggris dan Jepang

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyepakati serangkaian kerja sama dagang baru dengan sejumlah negara mitra, termasuk Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, tarif impor untuk produk Indonesia yang masuk ke pasar AS diturunkan dari 32% menjadi 19%.
Meski termasuk negara penerima keringanan, Indonesia bukan satu-satunya. Beberapa negara lain justru mendapatkan tarif yang jauh lebih rendah dari Indonesia.
Salah satunya Jepang. Dalam pernyataannya di platform Truth Social pada Selasa (22/7), Trump menyebut kesepakatan dagang dengan Jepang sebagai salah satu yang terbesar.
“Kami menyelesaikan kesepakatan besar dengan Jepang. Ini mungkin menjadi kesepakatan terbesar yang pernah dibuat,” tulis Trump.
AS menetapkan tarif 15% untuk produk Jepang, turun dari sebelumnya 25%. Tarif ini akan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Tarif baru ini dikombinasikan dengan ekspansi produksi dan ekspor AS ke Jepang guna mempersempit defisit perdagangan kedua negara.
Jepang menyambut baik kerja sama tersebut, dengan menekankan pentingnya hubungan ekonomi yang saling menghormati dan berkeadilan.
Kesepakatan serupa juga dijalin dengan Uni Eropa, setelah pertemuan Trump dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Skotlandia pada Minggu (27/7). AS menurunkan tarif dari 30% menjadi 15%.
Trump menyebut kesepakatan ini lebih besar dari perjanjian dengan Jepang. Uni Eropa disebut menyanggupi investasi hingga US$ 600 miliar, pembelian energi AS senilai US$ 750 miliar, serta peningkatan belanja pertahanan dari AS.
Sementara itu, Inggris memperoleh tarif hanya 10%, dari sebelumnya terancam 25%. Negeri itu juga mendapatkan kuota ekspor 100.000 mobil per tahun ke AS dengan tarif tersebut.
Indonesia dan Filipina sama-sama dikenai tarif 19%. Bagi Filipina, ini turun tipis dari tarif sebelumnya sebesar 20%, setelah sempat naik dari 17% pada April lalu.
Gedung Putih telah mengirimkan lusinan surat kepada negara-negara mitra pada bulan ini untuk memberitahukan besaran tarif impor yang akan mulai berlaku per 1 Agustus.
Trump menegaskan tidak akan memperpanjang batas waktu pemberlakuan tarif. Namun, Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyatakan pada Minggu bahwa Trump masih terbuka untuk melanjutkan negosiasi, meskipun tarif sudah diterapkan.
Dengan kondisi ini, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain yang lebih dahulu menyepakati kerja sama, terutama dalam hal keringanan tarif.
Daftar Negara dengan Tarif Lebih Rendah dari RI Sesuai Kesepakatan hingga Juli 2025:
Uni Eropa: dari 30% → 15%
Jepang: dari 25% → 15%
Inggris: dari 25% → 10%