Indonesia Belum Serahkan Target Iklim Baru ke PBB, Molor dari Target


Indonesia melewatkan tenggang waktu yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyetorkan target komitmen terhadap iklim terbaru guna mengantisipasi terjadinya pemanasan global.
Namun Indonesia tak sendiri. Banyak negara lainnya yang juga belum berhasil menentukan target iklim imbas tekanan dari keputusan Presiden AS Donald Trump keluar dari Perjanjian Paris.
Hampir 200 negara yang tergabung dalam Perjanjian Paris dalam waktu dekat akan menghadapi tenggat waktu untuk mengajukan rencana iklim terbaru kepada PBB. Dokumen yang harus diserahkan tersebut berisi mengenai upaya dan cara negara tersebut dalam mengurangi emisi hingga tahun 2035.
Sebagaimana diketahui, Perjanjian iklim Paris 2015 mengamanatkan negara-negara untuk berusaha menghindari pemanasan global yang melebihi 1,5°C (2,7 derajat Fahrenheit) di atas tingkat pra-industri.
CEO Climate Analytics, Bill Hare, mengatakan publik berhak mengharapkan reaksi yang kuat dari pemerintah mereka terhadap kenyataan bahwa pemanasan global kini telah mencapai 1,5 derajat celcius selama setahun penuh.
“Tetapi kami belum melihat hal yang benar-benar berarti," ujar Bill dikutip Reuters, Selasa (11/2).
Sementara itu, Kepala iklim PBB, Simon Stiell, mengatakan, beberapa negara dengan ekonomi terbesar di dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Brazil, Jepang, dan Kanada telah mengumumkan rencana iklim terbarunya.
Ia mengatakan, pada minggu lalu sebagian besar negara telah menunjukkan dan berkomitmen akan menghasilkan rencana mereka tahun ini.
"Negara-negara sangat serius dalam hal ini, hal yang tidak mengejutkan mengingat rencana ini akan menjadi kunci untuk dana sebesar $2 triliun yang dapat diamankan pemerintah," ujar Stiell.
Stiell mengatakan, dana sebesar US$ 2 triliun mengacu kepada nilai investasi global di bidang energi bersih dan infrastrukturnya pada tahun 2024.
“Jadi, meluangkan sedikit lebih banyak waktu untuk memastikan bahwa rencana ini berkualitas tinggi masuk akal," ujarnya.
Indonesia Belum Serahkan Dokumen Iklim
Adapun, berdasarkan sumber yang didapatkan oleh Reuters, Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia mengatakan sedang menunggu instruksi dari kantor Presiden mengenai pengajuan target iklimnya.
Selain Indonesia, beberapa negara lainya seperti India belum menyelesaikan studi yang diperlukan untuk merancang rencana iklimnya, kata seorang pejabat pemerintah kepada Reuters.
Sedangkan Cina hanya menginformasikan bahwa mereka akan menerbitkan rencana iklimnya "pada waktunya," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri pada Senin.