Target Salurkan Pinjaman Rp 4 Triliun, Fintech Kredivo Bakal Gaet Bank
Startup teknologi finansial pinjaman (fintech lending) PT FinAccel Teknologi Indonesia alias Kredivo menargetkan bisa menyalurkan pinjaman Rp 4 triliun hingga akhir tahun ini. Untuk mencapai target itu, perusahaan bakal menggaet beberapa bank.
Pendiri sekaligus CTO Kredivo Alie Tan mengatakan, perusahaan bakal menggaet lebih banyak mitra pada tahun ini. Kredivo pun tengah memproses persetujuan dengan beberap bank.
Ia mencontohkan, kemitraan Kredivo dengan Bank Permata menghasilkan penyaluran kredit Rp 1 triliun tahun lalu. "Intinya, kami bukan memikirkan pinjamannya saja, tetapi juga bagaimana menyalurkannya kepada merchant atau pengguna. Dari bank mana? Kami pikirkan semua," ujar Alie di Jakarta, Kamis (20/2).
Perusahaan rintisan itu juga bakal menggencarkan kerja sama tahun ini. Salah satunya, perusahaan menggaet Tokopedia untuk menyalurkan pinjaman ke pembeli di platform tersebut.
Selain itu, Kredivo bakal memperkuat pemasaran guna menggaet lebih banyak pengguna. (Baca: Akulaku dan Kredivo Bakal Bersaing di Bisnis Syariah)
Sejak berdiri pada akhir Desember 2015, Kredivo menyalurkan pinjaman kepada sekitar 30 juta peminjam. Jumlah peminjam yang masih memiliki kewajiban mencapai 1,2 juta saat ini.
Saat ini, Kredivo menyiapkan produk pinjaman khusus sektor pendidikan, kesehatan, dan syariah. Perusahaan tengah memproses perizinan dan melakukan persiapan teknis untuk meluncurkan ketiga produk tersebut.
Sebelumnya, Komisaris Kredivo Umang Rustagi mengatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki rekening. Padahal, ada kebutuhan pinjaman yang cukup besar di ketiga sektor tersebut. "Kami melihat kesempatan yang luas untuk melayani ketiga produk pinjaman itu," ujarnya kepada katadata.co.id, Rabu (4/12).
(Baca: Kredivo Bersiap Luncurkan Pinjaman Pendidikan, Kesehatan, dan Syariah)
Apalagi induk perusahaannya yaitu FinAccel baru saja memperoleh pendanaan seri C US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,27 triliun. Meski begitu, Umang enggan memerinci target peluncuran ketiga produk layanan tersebut.
Mereka juga berencana ekspansi ke Filipina pada Semester I 2020. CEO FinAccel Akshay Garg mengatakan, tambahan modal itu akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pinjaman di Indonesia. Selain itu, perusahaan ingin mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menciptakan produk baru.
Fintech pembiayaan itu ingin memperluas pasar. “Pasarnya sangat mirip dengan Indonesia, sehingga kami pikir negara itu tepat untuk ekspansi," kata Akhsay saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/12). Populasi di Filipina sekitar 70 juta jiwa, yang sebagian besar belum mendapatkan akses ke layanan keuangan.
(Baca: Induk Fintech Pinjaman Kredivo Dapat Pendanaan Rp 1,27 Triliun)