Prabowo Resmikan 8 PLTP dan 47 PLTS di 15 Provinsi Secara Serentak


Presiden Prabowo Subiato meresmikan secara serentak pengoperasian dan pembangunan delapan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamis (26/6). Delapan proyek PLTP senilai Rp 23,49 triliun itu ditargetkan dapat menghasilkan listrik hingga 351,9 mega watt (MW) atau setara dapat memberikan akses listrik kepada 390 ribu rumah.
Dari delapan proyek tersebut, tiga diantaranya telah beroperasi komersial atau commercial operation date (COD), yakni PLTP Sorik Marapi Unit 5 di Mandailing Natal, Sumatera Utara berkapasitas 41, 25 MW milik PT Sorik Marapi Geothermal Power dan PLTP Salak Binary di Jawa Barat milik Star Energy Geothermal Salak berkapasitas 16,15 MW.
Selain itu, Prabowo juga meresmikan COD PLTP Blawan Ijen Unit 1 berkapasitas 34,5 MW milik PT Medco Cahaya Geothermal di Bondowoso, Jawa Timur.
PLTP Blawen Ijen sejatinya sudah beroperasi secara komersial sejak 9 Februari lalu dengan nilai proyek Rp 3,9 triliun. PLTP yang berdiri di atas 117 hektare (ha) ini beroperasi untuk untuk jaringan listrik Jawa-Bali.
Prabowo mengatakan, PLTP merupakan salah satu momentum untuk mencapai kedaulatan energi. Ia juga menyebut, pengoperasian PLTP juga berkontribusi untuk mempercepat realisasi target net zero emission 2060.
"Program kita menuju kepada swasembada energi terutama dengan energi terbarukan," kata Prabowo dalam sambungan telekonferensi video dari Bali.
Lima Pembangkit Groundbreaking
Sementara ada lima fasilitas pembangkit panas bumi yang tengah memasuki fase peletakan batu pertama alias groundbreaking. Lima PLTP itu antara lain, PLTP Muara Laboh Unit 2 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Selatan berkapasitas 80 MW milik PT Supreme Energy Muara Laboh dan PLTP Ulubelu Ext Gunung Tiga milik PT Pertamina Geothermal Energy berkapasitas 55 MW di Lampung.
Selanjutnya ada PLTP Salak Unit 7 berkapasitas 40 MW dan PLTP Wayang Windu Unit 3 dengan daya 30 MW. Kedua PLTP yang berada di Jawa Barat itu dioperasikan oleh Star Energy Geothermal.
Pembangkit panas bumi yang juga tengah menjalani masa grounbreaking adalah PLTP Patuha Unit 2 di Jawa Barat berkapasitas 55 MW milik PT Geo Dipa Energi.
47 Proyek PLTS
Pada kesempatan serupa, Prabowo melalui sambungan telekonferensi video dari Bali juga meresmikan operasiona 47 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 11 provinsi dengan kapasitas total 27,8 MW.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Provinsi Bali: 1 PLTS total kapasitas 25 MW dengan investasi Rp 319 miliar;
2. Provinsi Jawa Timur: 7 PLTS total kapasitas 0,52 MW dengan investasi Rp29,2 miliar;
3. Provinsi Nusa Tenggara Timur: 11 PLTS total kapasitas 0,69 MW dengan investasi Rp14,43 miliar;
4. Provinsi Kalimantan Barat: 2 PLTS total kapasitas 0,14 MW dengan investasi Rp12,88 miliar;
5. Provinsi Kalimantan Timur: 5 PLTS total kapasitas 0,12 MW dengan investasi Rp1,81 miliar;
6. Provinsi Kalimantan Utara: 2 PLTS total kapasitas 0,08 MW dengan investasi Rp7,02 miliar;
7. Provinsi Sulawesi Utara: 3 PLTS total kapasitas 0,54 MW dengan investasi Rp24,15 miliar;
8. Provinsi Maluku: 2 PLTS total kapasitas 0,1 MW dengan investasi Rp9,2 miliar;
9. Provinsi Maluku Utara: 21 PLTS total kapasitas 0,05 MW dengan investasi Rp4,6 miliar;
10.Provinsi Papua: 5 PLTS total kapasitas 0,26 MW dengan investasi Rp14,51 miliar;
11.Provinsi Papua Barat: 8 PLTS total kapasitas 0,29 MW dengan investasi Rp11,88 miliar;