Kementerian ESDM Desak SKK Migas Segera Cari Pembeli Gas Blok Masela
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginginkan proyek Lapangan Gas Abadi Blok Masela segera beroperasi. Kementerian ESDM pun mendorong Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas untuk mencari pembeli gas blok tersebut.
Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengatakan pembeli gas Blok Masela penting untuk keberlanjutan proyek tersebut. Jika sudah ada pembeli gas, maka pembangunan proyek Blok Masela tidak akan terlambat dari target pemerintah.
"Saya cuma titip pesan ke SKK, cepat-cepat cari pembeli gas Masela. Sehingga proyek tidak molor lagi, makin cepat makin baik," kata Djoko di Gedung Kementerian ESDM, Senin (18/11).
Selain itu, adanya pembeli gas juga membuat investasi proyek tersebut menjadi lebih pasti. Pasalnya, Inpex Corporation sebagai operator Blok Masela bisa lebih cepat menyusun Final Investment Decision (FID).
"Mau jual sendiri mau lewat orang, pokoknya pesan saya cuma satu untuk proyek Masela, tanda tangan PJBG atau GSA, makin cepet makin bagus, FID cepat kelar," kata Djoko.
(Baca: SKK Migas: Pemilihan Pelabuhan Logistik Blok Masela Harus Lewat Tender)
Sejauh ini, pemerintah mencatat ada dua perusahaan yang berminat membeli gas Blok Masela, yaitu PT Kaltim Menthanol Industri (KMI) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Di sisi lain, SKK Migas memproyeksi komulatif produksi gas Blok Masela dari 2027 hingga 2055 akan mencapai 16,38 TSCF (gross) dan sebesar 12,95 TSCF (sales).
Kapasitas produksi Blok Masela ditetapkan sebesar 9,5 metrik ton per tahun (MTPA) LNG dan 150 juta standar kaki kubik (MMSCFD) gas pipa. Selain itu, kumulatif produksi kondensat dari 2027 hingga 2025 ditaksir mencapai 255,28 juta MMSTB.
Nilai investasi Blok Masela diproyeksi mencapai US$ 19,8 miliar. Pada saat konstruksi, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 91.719 per tahun dan saat beroperasi diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 66.838 per tahun.
(Baca: Kilang LNG Masela Bakal Dibangun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar)