Moeldoko: Bagaimana Bisa Membangun Kalau Tidak Berutang?

Dimas Jarot Bayu
26 November 2019, 14:50
utang pemerintah, moeldoko, pertumbuhan ekonomi, visi jokowi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresiden memberikan paparan dalam acara CEO Talks mengenai \"Economic and Political Outlook 2020\" di Hotel Raffles, Jakarta (26/11/2019). Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah harus berutang untuk membantu membiayai pembangunan demi mencapai visi Indonesia Maju Presiden Jokowi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional demi mewujudkan visi Indonesia maju dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun hal tersebut kerap kali terhambat oleh masalah pembiayaan.

Oleh karena itulah pemerintah harus berutang untuk merealisasikan program-program pembangunan yang telah dicanangkan. "Bagaimana bisa membangun kalau tidak meminjam?" kata Moeldoko dalam acara CEO Talks di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (26/11).

Presiden Jokowi telah memiliki visi Indonesia maju yang di antaranya yaitu menjadikan Indonesia tak tertinggal dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi serta memiliki sumber daya manusia (SDM) berkualitas, menjadikan Indonesia sebagai negara yang bisa berdemokrasi dengan baik, serta penegakkan hukum yang berkeadilan di Indonesia.

(Baca: Utang Pemerintah 107% dari Target, Antisipasi Defisit Anggaran Bengkak)

Meski demikian, Moeldoko menilai visi Jokowi tersebut tak bisa terwujud secara tiba-tiba. “Itu harus melalui sebuah proses panjang dan pertumbuhan ekonomi yang dijaga,” ujar dia.

Moeldoko lantas menganalogikan sikap pemerintah meminjam utang seperti orangtua yang ingin menyekolahkan anaknya. Tanpa berutang, Moeldoko menilai mustahil jika anak bisa mengenyam pendidikan tinggi. 

Sebab untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi, dibutuhkan dana yang besar untuk berkuliah. “Kalau saya orangtua punya anak, kalau tidak bertanggung jawab, saya hanya sekolahkan sampai SMA,” kata Moeldoko yang mengakui kalau utang juga bisa menjadi ancaman.

(Baca: Pemerintah Terbitkan Surat Utang Syariah Rp 1.221 Triliun Sejak 2008)

Namun atas dasar itu, Moeldoko meminta masyarakat untuk tak anti terhadap langkah pemerintah berutang. Dia memastikan utang tersebut dipakai untuk agenda pembangunan Indonesia sesuai visi Jokowi.

Moeldoko juga meminta agar masyarakat dan para pelaku usaha bisa menjaga soliditas dengan pemerintah agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Terlebih, di situasi ekonomi dunia yang sedang tak stabil. 

“Kalau enggak (menjaga soliditas), nanti hanya saling menyalahkan dan mencari kambing hitam dan macam-macam. Padahal kambingnya putih semua,” kelakar Moeldoko.

(Baca: Utang Luar Negeri RI per September Bengkak 10,2% Jadi Rp 5.538 Triliun)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...