Stok di Kilang AS Naik, Harga Minyak Dunia Kembali Tertekan
Harga minyak mentah dunia kembali anjlok pada perdagangan Rabu atau Kamis (12/12) WIB menyusul naiknya pasokan minyak Amerika Serikat. Selain itu investor masih menunggu kemungkinan AS mengenakan tarif baru terhadap sejumlah barang impor Tiongkok.
Berdasarkan data Reuters, harga minyak jenis Brent turun 39 sen, menjadi US$ 63,72 per barel. Namun harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 10 sen menjadi 58,86 yang pada sesi sebelumnya melemah di angka US$ 58,76.
Dari data Energy Information Administration (EIA), pasokan minyak AS naik 822 ribu barel menjadi 447,9 juta barel pekan lalu. Padahal pasar memperkirakan stok minyak Negeri Paman Sam anjlok 2,8 juta barel.
“Agak bearish karena perkiraan turunnya produksi dari kilang dan permintaan bahan bakar,” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC dikutip dari Reuters, Kamis (12/12).
(Baca: Harga Minyak Terseret Turunnya Ekspor Tiongkok)
Data ini sejalan dengan tingkat utilitas kilang AS yang turun 1,3% pekan lalu. Sedangkan konsumsi bahan bakar minyak juga turun ke angfka 8,8 juta barel per hari. Analis senior bidang energi di Price Futures Group Phil Flynn mengatakan ini lantaran badai salju di beberapa negara bagian AS. “Ada penurunan permintaan tapi ini bukan tren,” kata Flynn.
Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) telah mengeluarkan perkiraan permintaan minyak tahun 2020 rata-rata hanya 29,58 juta barel per hari, lebih kecil dari ramalan November lalu.
Selain itu tensi dagang AS dengan Tiongkok masih menjadi kekhawatiran investor. Apalagi AS siap mengenakan tarif baru tanggal 15 Desember mendatang.
(Baca: AS Masih Berpeluang Tunda Kenaikan Tarif Impor Barang Tiongkok)