SKK Migas Punya Sistem Online untuk Awasi Produksi dan Lifting Migas
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) baru saja meresmikan sistem digital terintegrasi bertajuk Integrated Operation Center (IOC). Sistem tersebut bakal membantu SKK Migas mengawasi produksi dan lifting migas.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan sistem tersebut bakal membantu pihaknya memantau operasional blok migas dari hari ke hari secara langsung. Caranya dengan mengakses data Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam mengelola kegiatan blok migas.
Selain itu, SKK Migas dapat menilai pelaksanaan program kerja dan anggaran yang dilaksanakan oleh KKKS. Pasalnya, program kerja dan anggaran tahun ini dinilai tidak maksimal karena adanya insiden blok migas dan kebakaran hutan di Sumatera yang berdampak pada produksi migas.
"Dengan IOC, SKK Migas dapat mengawasi secara efektif dan memberikan tindakan preventif untuk mencegah kejadian negatif seperti 2019, sehingga menghambat target produksi migas," kata Dwi Selasa malam (31/12).
(Baca: Genjot Produksi, SKK Migas Akan Percepat Pengembangan Sejumlah Blok)
Sistem IOC memang dirancang untuk menghubungkan SKK Migas dengan data KKKS. Sehingga kegiatan operasi, manajemen fasilitas, kegiatan pengeboran, kegiatan lifting migas bisa terpantau secara langsung dan online.
Dengan begitu, peran SKK Migas tidak lagi pasif dan menunggu laporan dari KKKS. Tetapi SKK Migas dapat lebih aktif mengawasi dan membantu KKKS mencapai target yang lebih tinggi lagi. “Dengan telah beroperasinya IOC maka KKKS tidak dapat lagi santai-santai dalam melaksanakan programnya. Dengan data yang real time, tidak ada lagi yang disembunyikan," kata Dwi.
Selain itu, IOC bisa memberikan laporan produksi, stok, dan lifting migas secara online melalui database yang terintegrasi pada 11 KKKS. Ke depannya, SKK Migas bakal mengintegrasikan seluruh KKKS sehingga dapat terhubung melalui IOC.
(Baca: SKK Migas: Lifting Minyak Wilayah Sumbagut Lampaui Target APBN )