Pasokan Naik, Harga Minyak Melemah Lagi Imbas Virus Corona

Image title
30 Januari 2020, 09:51
Pasokan Naik, Harga Minyak Melemah Lagi Imbas Virus Corona
KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Harga minyak mentah dunia kembali anjlok dipicu oleh kekhawatiran pasar terkait isu virus corona di Tiongkok. Pelemahan ini berlanjut lantaran pasokan minyak Amerika Serikat (AS) meningkat.

Padahal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sudah mengupayakan untuk mengurangi pasokan, guna mendorong harga minyak. OPEC dan Rusia sudah mengurangi pasokan minyak 1,7 juta barel per hari (bpd) dan akan berlangsung hingga akhir Maret.

OPEC bahkan berencana memperpanjang masa pengurangan pasokan dari semula Maret menjadi akhir Juli. “Apakah pembatasan pasokan OPEC yang lebih dalam akan menjadi obat mujarab untuk pasar minyak saat ini? Mungkin tidak,”  kata oil broker PVM Stephen Brennock dikutip dari Reuters, Kamis (30/1).

(Baca: Dibantu OPEC, Harga Minyak Naik Tipis Setelah Terimbas Virus Corona)

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.48 WIB hari ini (30/1), harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 turun 0,59% ke level US$ 59,46 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 turun 0,51% menjadi US$ 53,06 per barel.

Senior Portfolio Manager of Vontobel Asset Management Michel Salden menilai, pasar keuangan mencoba untuk menganalisis dampak virus corona terhadap perekonomian Tiongkok maupun negara-negara yang terdampak. “Pasar komoditas menderita karena aksi jual secara teknis,” katanya.

Belum lagi, pasokan minyak AS justru tumbuh melebihi perkiraan pasar. Bahkan, stok bensin mencapai rekor tertinggi dalam dua pekan berturut-turut, menurut data Energy Information Administration.

(Baca: Korban Virus Corona Bertambah, Harga Minyak Dunia Melemah Lagi)

Berdasarkan data EIA, persediaan minyak mentah USOILC=ECI naik 3,5 juta barel dalam sepekan. Stok bensin USOILG=ECI naik selama 12 minggu berturut-turut ke level tertinggi yakni 261,2 juta barel.

"Kami mendengat beberapa pengumuman pemeliharaan kilang baik yang direncanakan maupun yang tidak selama satu atau dua minggu terakhir, dan itu tecermin dengan kemunduran operasi kilang," kata energy market analysts at CHS Hedging LLC in Inver Grove Heights, Minnesota Anthony Headrick.

(Baca: Virus Corona Semakin Menyebar, Harga Minyak Jatuh 2% di Awal Pekan Ini)

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...