PUPR Anggarkan Rp 6 Triliun untuk Tangani Banjir, Termasuk di Jakarta

Image title
26 Februari 2020, 22:50
banjir, pupr, jakarta
ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
Anak-anak bermain air di underpass Jalan Angkasa yang terendam banjir, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020). Kementerian PUPR anggarkan Rp 6 triliun untuk penanganan banjir tahun 2020.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah menyiapkan anggaran triliunan untuk menangani masalah banjir yang ada di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menganggarkan Rp 6 triliun untuk penanggulangan banjir tahun ini.

Basuki mengatakan penanganan banjir dilakukan di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Namun ia tak menyebut berapa total anggaran pembenahan infrastruktur sungai di wilayah ibu kota.

“Di (Kali) Sentiong (Jakarta Pusat) itu Rp 600 miliar anggarannya. Belum lagi muara sungai seperti Kali Juwana (Jawa Tengah)," kata Basuki di Gedung Parlemen, Jakarta Rabu (26/2).

(Baca: Anies dan Ridwan Kamil Mangkir, DPR Batalkan Rapat Soal Banjir )

Basuki menjelaskan penanganan banjir di Jakarta telah memiliki kerangka kerja (masterplan) sejak tahun 1973 dan telah dikaji beberapa kali hingga tahun 2007. Penangananya dengan membuat bendungan di hulu, normalisasi kali dan memasang pompa air dengan kapasitas besar di hilir sungai hingga mengalirkan ke laut.

"Dari APBN sampai sekarang (kami) sudah memasang 104 pompa besar termasuk yang di Jakarta Utara dan sedang melelang untuk memasang pompa besar lagi di Kali Sentiong," kata dia.

Menurut Basuki, penanggulangan banjir memerlukan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah. Adapun di banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan adanya tiga sungai yang melintasi yakni Ciliwung, Cisadane dan Citarum.

"Makanya sekali lagi bukan ditetapkan pada batasan administrasi. Itu hanya karena sistem pemerintahan," kata dia.

(Baca: Banjir di Jakarta Akibat Drainase, Menteri PUPR MInta BUMN Beli Pompa)

Sebelumnya Basuki mengatakan, banjir terjadi akibat drainase tak mampu menampung volume air hujan. Dia menyebut salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi banjir adalah dengan membersihkan drainase dan menyiapkan lebih banyak pompa mobile untuk mengantisipasi genangan air.

Untuk jangka panjang, pemerintah pusat berencana membangun rumah pompa. Pembangunannya diperkirakan memakan biaya Rp 400-500 miliar. “Itu mudah-mudahan tahun depan sudah selesai karena pompanya besar sekali,” kata dia hari Selasa (25/2).

Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ameidyo Daud

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...