Indonesia-Uni Eropa Sepakati CEPA, Tarif Impor Ekspor Jadi 0%

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Eropa (UE) telah menyelesaikan seluruh proses negosiasi dalam perjanjian comprehensive economic partnership agreement (CEPA) setelah 10 tahun lobi berlangsung.
Prabowo menjelaskan, perjanjian ini nantinya akan mendorong perdagangan dan investasi melalui penghapusan tarif bea masuk barang atau komoditas. Produk-produk Indonesia yang diekspor ke UE tidak akan dikenai bea masuk. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya bagi barang Uni Eropa yang masuk ke Indonesia akan dikenai tarif 0% nantinya.
“Antara Indonesia dan Uni Eropa ini sebetulnya nanti adalah menjadi free trade agreement. Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0% di antara kita,” kata Prabowo dalam keterangan pers yang disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Minggu (13/7).
Prabowo menyampaikan keterangan pers itu setelah menghadiri pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia. Presiden menilai kesepakatan perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa ini merupakan bagian dari langkah alternatif untuk memperluas pasar ekspor dan mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu.
Prabowo menyebut Uni Eropa adalah pasar besar dengan penduduk 460 juta orang dengan capaian produk domestik bruto (PDB) yang signifikan. “Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” ujar Prabowo.
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengatakan mengatakan perjanjian kemitraan IUE-CEPA akan ditandatangani pada bulan September mendatang. “Rencananya tentu ini bisa segera ditandatangani dalam waktu bulan September. Kemudian diratifikasi sesegera mungkin," kata Rosan.
Ia memproyeksikan nilai perdagangan Indonesia ke Uni Eropa dapat meningkat dari US$ 30 miliar menjadi sekitar US$ 60 miliar setelah perjanjian IE CEPA bergulir nantinya.