Mentan Amran Temukan 5 Jenis Pupuk Palsu, Petani Terancam Rugi Rp 3,2 Triliun

Ferrika Lukmana Sari
12 Juli 2025, 10:06
Pupuk
ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kiri), Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (kiri), Wamentan Sudaryono (kanan), Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (ketiga kiri), dan Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo (kedua kanan) menanam bibit jagung di lahan perhutanan sosial Desa Selojari, Klambu, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/7/2025). Penanaman jagung serentak kuartal III tersebut menargetkan 168.432,23 hektare lahan perhutanan sosial
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait peredaran lima jenis pupuk palsu di pasaran. Akibatnya, potensi kerugian yang dialami petani secara nasional mencapai Rp3,2 triliun.

“Bayangkan, kalau pupuknya palsu, itu kerugian petani. Baru kita temukan di lima pupuk palsu, kerugiannya Rp3,2 triliun. Tapi ini bukan hanya soal angka, petaninya bisa langsung bangkrut. Ini pinjaman, pinjaman KUR,” kata Amran di Makassar, Sabtu (12/7).

Amran menjelaskan, banyak petani membeli pupuk dengan menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jika pupuk yang digunakan ternyata palsu, hasil panen bisa gagal total, membuat petani terjerat utang.

Meskipun belum merinci jenis dan lokasi pupuk palsu tersebut, pihaknya akan menindak tegas pelaku kejahatan pemalsuan pupuk.

Dia menyayangkan masih adan pihak-pihak yang tega menipu petani dengan menjual pupuk palsu, menyebut tindakan itu tidak etis dan harus segera dibersihkan dari sektor pertanian Indonesia.

Fokus Berantas Mafia Pertanian

Selama menjabat kembali di Kementerian Pertanian, Amran menegaskan fokus utamanya adalah menyejahterakan petani dan memberantas berbagai bentuk praktik curang di sektor pertanian.

“Ini harus kita bereskan. Selama kami di pertanian, kami fokus. Kami betul-betul ingin pertanian Indonesia berjaya,” ujarnya.

Amran juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan melalui swasembada.

“Kami ingin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Bapak Presiden,” katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...