Vale Ungkap Pencarian Mitra Potensial untuk Bangun Smelter Bareng Huayou Cina


PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih mencari mitra ketiga untuk membangun proyek fasilitas pemurnian dan pengolahan alias smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mengolah bijih nikel limonit, di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Perusahaan bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co, produsen nikel terbesar di dunia, yang berbasis di Cina.
“Soal mitra ketiga, masih berproses secara internal. Kami belum menentukan siapa mitranya,” kata Head of Corporate Finance & Investor Relations PT Vale Indonesia Andaru Brahmono Adi saat ditemui di Jakarta, Jumat (18/7).
Dia mengatakan ada beberapa perusahaan yang masuk dalam daftar mitra potensial, namun belum masuk tahap penandatanganan kesepakatan. Andaru juga belum mau memerinci namanya.
Vale optimistis bisa menentukan mitra yang akan bergabung dalam proyek smelter berteknologi HPAL.
Perusahaan berharap proses pencarian mitra tidak mengganggu jadwal penyelesaian proyek smelter. “Seharusnya tidak terganggu, karena kami sudah memiliki mitra dari segi teknologi. Tanpa adanya mitra lain, kami sudah bisa memulai pekerjaan,” ujar dia.
Dia menyebut hingga saat ini belum ada keputusan akhir dimana partner ketiga akan ambil bagian dalam proyek tersebut. Namun beberapa kemungkinannya bisa mengisi dari sisi strategic ataupun finansial.
CEO PT Vale Indonesia sebelumnya, Febriany Eddy pada Agustus 2024 mengatakan perusahaan mencari mitra baru. Syarat partner ketiga ini yakni berfokus pada isu keberlanjutan tingkat internasional, memiliki reputasi yang baik, dan berperan penting dalam baterai storage.