Diresmikan Prabowo, Investasi Proyek Pembangkit EBT di 15 Provinsi Capai Rp 25 T


Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di 15 provinsi secara serentak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) di 15 provinsi tersebut mencapai Rp 25 triliun.
Bahlil mengatakan proyek pembangkit listrik EBT di 15 provinsi tersebut memiliki kapasitas 379,7 megawatt yang akan dibagi dalam tiga tahap.
“Lalu, yang diresmikan sekarang adalah sebesar 120 MW dan di lokasi sekarang sebesar 34,9 MW,” kata Bahlil dalam acara peresmian yang digelar di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, Kamis (26/6).
Bahlil mengatakan, PLTP Blawan Ijen Unit 1 merupakan kerja sama dengan PT Medco Cahaya Geothermal. Pembangkit ini akan menambah 45 MW dan 25 MW masing-masing pada pembangunan tahap kedua dan ketiga.
Berikut 8 proyek PLTP yang diresmikan hari ini:
1. PLTP Sorik Marapi Unit 5 di Mandailing Natal, Sumatera Utara berkapasitas 41, 25 MW milik PT Sorik Marapi Geothermal Power
2. PLTP Salak Binary di Jawa Barat milik Star Energy Geothermal Salak berkapasitas 16,15 MW.
3. PLTP Blawan Ijen Unit 1 berkapasitas 34,5 MW milik PT Medco Cahaya Geothermal di Bondowoso, Jawa Timur.
4. PLTP Muara Laboh Unit 2 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Selatan berkapasitas 80 MW milik PT Supreme Energy Muara Laboh
5. PLTP Ulubelu Ext Gunung Tiga milik PT Pertamina Geothermal Energy berkapasitas 55 MW di Lampung.
6. PLTP Salak Unit 7 berkapasitas 40 MW
7. PLTP Wayang Windu Unit 3 dengan daya 30 MW
8. PLTP Patuha Unit 2 di Jawa Barat berkapasitas 55 MW milik PT Geo Dipa Energi.
47 Proyek PLTS
Pada kesempatan serupa, Prabowo melalui sambungan telekonferensi video dari Bali juga meresmikan operasiona 47 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di 11 provinsi dengan kapasitas total 27,8 MW.
Rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Provinsi Bali: 1 PLTS total kapasitas 25 MW dengan investasi Rp 319 miliar;
2. Provinsi Jawa Timur: 7 PLTS total kapasitas 0,52 MW dengan investasi Rp29,2 miliar;
3. Provinsi Nusa Tenggara Timur: 11 PLTS total kapasitas 0,69 MW dengan investasi Rp14,43 miliar;
4. Provinsi Kalimantan Barat: 2 PLTS total kapasitas 0,14 MW dengan investasi Rp12,88 miliar;
5. Provinsi Kalimantan Timur: 5 PLTS total kapasitas 0,12 MW dengan investasi Rp1,81 miliar;
6. Provinsi Kalimantan Utara: 2 PLTS total kapasitas 0,08 MW dengan investasi Rp7,02 miliar;
7. Provinsi Sulawesi Utara: 3 PLTS total kapasitas 0,54 MW dengan investasi Rp24,15 miliar;
8. Provinsi Maluku: 2 PLTS total kapasitas 0,1 MW dengan investasi Rp9,2 miliar;
9. Provinsi Maluku Utara: 21 PLTS total kapasitas 0,05 MW dengan investasi Rp4,6 miliar;
10.Provinsi Papua: 5 PLTS total kapasitas 0,26 MW dengan investasi Rp14,51 miliar;
11.Provinsi Papua Barat: 8 PLTS total kapasitas 0,29 MW dengan investasi Rp11,88 miliar;