Pemerintah bakal fokus memperbaiki hal-hal dasar untuk menggenjot sektor pariwisata Indonesia, usai wabah virus corona atau Covid-19.
Beberapa hal dasar yang akan menjadi fokus perhatian berkaitan dengan masalah higienitas, keselamatan, dan keamanan. Selain itu, pemerintah bakal mengadakan pelatihan bagi para pekerja di sektor pariwisata untuk bisa menggaet para turis.
“Jadi benar-benar kita balik ke soal basic dan training mengenai hospitality untuk pasca Covid-19,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio usai rapat terbatas melalui video conference, Kamis (16/3).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga tengah mempersiapkan pembangunan berbagai infrastruktur dasar, yang berkaitan dengan konektivitas di sejumlah destinasi super prioritas. Pembangunan infrastruktur dasar ini terus dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.
"Saat ini, pembangunan berbagai infrastruktur dasar tersebut tertunda karena pandemi Covid-19. Namun, infrastruktur terkait konektivitas, airport dan jalan tetap harus dibangun,” ujarnya.
Selain itu itu, Kemenparekraf tengah mendesain ulang strategi pariwisata di sejumlah destinasi di Indonesia. Untuk hal ini, Kemenparekraf terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar strategi tersebut bisa diimplementasikan dengan baik.
(Baca: Corona Selesai Akhir Tahun, Jokowi Yakin Pariwisata Bakal Booming 2021)
Dengan demikian, pemerintah dapat memanfaatkan peluang lonjakan tren pariwisata setelah pandemi Covid-19 selesai. Wishnutama mengungkapkan, pihaknya tetap mempersiapkan langkah-langkah nanti, agar Indonesia dapat bangkit pasca-pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meyakini wabah virus corona Covid-19 bakal selesai akhir tahun 2020. Seiring dengan hal tersebut, ia memperkirakan akan terjadi lonjakan tren pariwisata yang besar pada 2021.
"Tahun depan terjadi booming di bidang pariwisata. Semua orang ingin menikmati kembali keindahan yang ada di wilayah, daerah yang ada pariwisatanya," kata Jokowi.
Atas dasar itu, Presiden menilai optimisme sektor pariwisata Indonesia harus diangkat. Ia menegaskan, Indonesia tak boleh terjebak pada pesimisme atas sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19.
Jika optimisme kebangkitan sektor pariwisata tidak didengungkan, Jokowi khawatir peluang menggenjot pariwisata tahun depan tak bisa dilakukan. Jika hal ini terjadi, maka booming pariwisata usai Covid-19 tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia.
(Baca: Luhut Sebut Industri Pariwisata Bisa Cepat Pulih dari Krisis Corona)