KATADATA ? Pemerintah baru hasil pemilihan umum calon presiden yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014 akan menghadapi sejumlah tantangan berat. Tantangan itu mencakup sektor energi, pangan dan infrastruktur.
Di sektor energi, berdasarkan data yang dihimpun Katadata, presiden baru akan menghadapi subsidi energi yang terus membengkak setiap tahunnya. Pada 2013, anggaran subsidi energi masih sekitar Rp 210 triliun, melonjak menjadi Rp 350 triliun pada APBN-Perubahan 2014. Beban subsidi energi ini cukup besar karena mencakup 19 persen dari total APBN-P 2014 dan 3,4 persen dari total PDB Indonesia.
Di sektor pangan, Indonesia menghadapi masalah defisit pangan terhadap 7 bahan pangan strategis. Bahkan, nilai defisit ketujuh produk pangan strategis tersebut melonjak tajam hingga dua kali lipat dari Rp 79 triliun pada 2013 menjadi sekitar Rp 157 triliun pada 2014. Pangan strategis yang dimaksud adalah beras, gandum, jagung, kedelai, gula, daging sapi, dan susu.
Tantangan ketiga adalah pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian di berbagai sektor seperti irigasi, jalan raya, pelabuhan hingga fasilitas kelistrikan juga butuh dipercepat dan diperbanyak. Anggaran infrastruktur ini sangat diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengurangi subsidi energi dan defisit pangan.
Sayangnya, anggaran untuk sektor infrastruktur justru semakin turun. Pada 2013, anggaran infrastruktur mencapai 3,8 persen dari total belanja APBN. Namun, pada 2014, justru menurun menjadi 2,3 persen.