Di dua kali acara debat, calon petahana pemilihan presiden (pilpres) 2019 Joko Widodo (Jokowi) kerap melontarkan kritik kepada lawannya, Prabowo Subianto. Sekurangnya lima kali Jokowi membuat pernyataan yang menyebabkan kandidat nomor 02 merasa tersudutkan.
Pada debat pertama misalnya, Jokowi menilai kubu 02 kerap berkampanye dengan menyebarkan kabar bohong. Salah satunya, dia menyinggung kasus hoaks pengeroyokan Ratna Sarumpaet. “Katanya dianiaya, kemudian konspers akhirnya apa yang terjadi, ternyata operasi plastik,” kata Jokowi.
Di kesempatan lain, dia mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Seperti diketahui, Prabowo hingga saat ini masih terbelit pada kasus penghilangan aktivis 1998. Pernyataan tersebut tak pelak menimbulkan reaksi tim kampanye Prabowo.
“Istilah potongan diktator dan otoriter ini standarnya apa? Bukan begini perdebatan yang baik untuk mendidik masyarakat dalam berdemokrasi,” kta Faldo Maldini, juru bicara Prabowo-Sandiaga pada 18 Januari 2019.