Tiga Hal Penting dalam Membangun Marketplace

Masa lalu adalah hal yang tidak bisa kita ubah, tapi masa depan ada di tangan kita sendiri. Ini perjalanan hidup saya mendirikan Tokopedia.
11 Agustus 2019
123rf

Kegigihan

Namun keberanian saja tidak akan membawa saya ke mana-mana. Butuh dua tahun untuk memulai Tokopedia pada 2009. Hal pertama yang kami lakukan saat itu adalah kembali ke universitas untuk melakukan perekrutan. Dalam membangun perusahaan internet, sumber daya paling utama adalah talenta manusianya.

Dua hari berdiri di Job Expo, tidak satu pun lamaran yang kami terima. Sementara kami menyaksikan antrean panjang memadati booth salah satu bank ternama Indonesia sepanjang harinya. Saat itu kami menyadari perjalanan membangun perusahaan internet di Indonesia memang akan sulit dijalani. Tidak adanya kisah sukses tentang perusahaan internet Indonesia membuat talenta terbaik enggan bergabung. Tanpa talenta dan sumber daya manusia yang tepat, tidak mungkin membangun perusahaan internet kelas dunia. Dilema ayam dan telur yang harus diselesaikan.

Saya pun mulai belajar keluar dari zona nyaman. Berbagi tentang visi, misi, dan mimpi yang ingin dibangun dari satu kampus ke kampus lainnya adalah sebuah tantangan yang sangat sulit untuk pribadi saya yang sangat introver.

Lewat kegigihan tersebut, lambat laun Tokopedia berhasil membangun dan mengumpulkan talenta-talenta terbaik dari seluruh Indonesia. Saat ini sudah ada lebih dari 4.200 putra-putri terbaik Indonesia, termasuk mereka lulusan terbaik perguruan-tinggi ternama dari seluruh dunia bergabung di Tokopedia, membangun aplikasi kelas dunia yang siap bersaing dengan para pemain global.

Tahun 2010, Yahoo mengakuisi Koprol, sebuah perusahaan rintisan asal Indonesia. Mata dunia pun menyoroti Indonesia. Itulah pertama kalinya para pemodal ventura terbang dari berbagai belahan dunia dan menyempatkan waktu bertemu dengan para entrepreneur teknologi lokal. Saya termasuk yang memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Sayangnya, kemampuan Bahasa Inggris saya begitu terbatas, sehingga pertemuan saya berakhir dengan kekecewaan dari para pemodal yang menganggap telah menyia-nyiakan waktu mereka.

Menyadari persaingan global yang terus masuk ke Indonesia sesuai dengan prediksi para calon pemodal awal, eBay, Rakuten saat itu memasuki Indonesia, saya belajar bertebal muka. Dengan Bahasa Inggris pas-pasan terus mencari pemodal dari luar yang tidak hanya memberikan uang, tetapi juga nilai tambah dalam alih ilmu. Bermodal kegigihan, saya bertemu dengan pemodal asal Jepang dan Korea yang lebih memaklumi Bahasa Inggris pas-pasan saya. Mereka bersedia memberikan dana, dan menjadi partner saya dalam belajar Bahasa Inggris.

Tahun 2016, saya terpilih untuk mewakili Indonesia sebagai salah seorang Young Global Leaders dari World Economic Forum.

Chief Executive Ofifcer Tokopedia William Tanuwijaya.  (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)
 

William Tanuwijaya

Pendiri dan CEO Tokopedia. Dinobatkan World Economic Forum tahun 2016 sebagai salah seorang dari 15 pemimpin muda berpengaruh di Asia Pasifik. Visinya mengembangkan usaha digital untuk pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia.