KATADATA ? PT Pertamina (Persero) membukukan laba besih sebesar US$ 570 juta pada semester I-2015, turun sebanyak 46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,13 miliar. 

Penurunan laba ini karena harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di bawah harga pasar, sehingga hilir minyak menggerus laba usaha.
 
Diungkapkan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, keengganan pemerintah untuk mengubah harga jual BBM jenis premuim dan solar sejak 28 Maret 2015 menjadi penyebab utama merosotnya laba bersih Pertamina. 

Merosotnya laba bersih perseroan juga dipengaruhi oleh jatuhnya harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/?(ICP) ke posisi US$ 59,4 per barel atau jatuh dari rata-rata ICP pada periode yang sama di 2014 sebesar US$ 106,6 per barel. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terus melemah.

Reporter: Arief Kamaludin