Sejak tiga tahun dua bulan pembangunannya, proyek kereta angkutan massal terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) di Kota Jakarta saat ini semakin berwujud. Pembangunan proyek ini diharapkan rampung dalam dua tahun ke depan atau pada 2018 dan bisa beroperasi tahun 2019 mendatang.
Proyek MRT tahap I sepanjang 15,7 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI) ini memiliki 13 stasiun dan satu depo, yang memiliki dua struktur: layang dan bawah tanah. Pengerjaan konstruksinya secara keseluruhan hingga 30 November lalu telah mencapai 60,22 persen.
Perinciannya, pengerjaan struktur layang mencapai 42,74 persen dan struktur bawah tanah sebesar 77,86 persen. Bahkan, pembangunan terowongan bawah tanah diharapkan rampung tahun ini. Untuk pekerjaan Railway System and Rolling Stock telah 24,65 persen. Sedangkan total pekerjaan konstruksi sipil dan Railway System and Rolling Stock mencapai 47,46 persen.
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang dilakukan saat ini antara lain, konstruksi area depo MRT, pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, dan pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah. Selain itu, pembuatan terowongan jalur bawah tanah serta pembangunan Cooling Tower Ventilation Tower (CTVT) dan akses masuk ke stasiun bawah tanah.
Saat Katadata mendapat kesempatan meninjau dan memotret perkembangan proyek tersebut, Rabu (14/12) lalu, sedang berlangsung pengerjaan tangga dan tempat escalator ke platform area Stasiun Bundaran HI di bawah tanah. Selain itu, pengerjaan pemasangan pipa dan penimbunan tanah di atas atap stasiun.
Jika sudah beroperasi, sarana transportasi ini diharapkan dapat menguraikan masalah kemacetan lalu lintas dari atau menuju kawasan selatan hingga pusat Kota Jakarta.
Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerja mengecat bagian platform penumpang pada terowongan bawah tanah proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktivitas pengerjaan bagian terowongan bawah tanah yang merupakan proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Pekerja tengah menyelesaikan pengerjaan terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta.
Arief Kamaludin|KATADATA
Hemin (30 tahun), bekerja mengecat pipa di terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Tumpukan panel sekmen penutup badan terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di atas permukaan tanah, kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktivitas pekerja pada area platform terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Para pekerja menurunkan panel sekmen penutup badan terowongan bawah tanah, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).
Arief Kamaludin|KATADATA
Perkembangan pembangunan konstruksi proyek kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta pada Desember ini ditargetkan 62,8 persen, dan diperkirakan mencapai 100 persen pada Desember 2018.
Arief Kamaludin|KATADATA
Aktivitas pengerjaan bagian terowongan bawah tanah yang merupakan proyek pembangunan kereta massal atau Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (14/12).