Kemenperin Ganti Mesin Produksi Industri Kecil yang Terdampak Banjir

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, sejumlah pengendara kendaraan bermotor melintas Jalan Raya kelapa Hibrida yang terendam banjir di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (2/1/2020). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) segera menyalurkan bantuan kepada industri kecil dan menengah yang terdampak banjir.
6/1/2020, 14.30 WIB

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal mengganti mesin produksi milik industri kecil dan menengah yang terdampak banjir di wilayah Jabodetabek. Kemenperin bakal menyalurkan bantuan tersebut dalam waktu dekat. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan pihaknya masih mendata jumlah industri yang mengalami kerugian akibat banjir. Ia berharap cuaca ekstrim tidak melanda Jabodetabek agar bantuan bisa segera disalurkan.

"Kami bisa memberi kepastian bagi usaha yang kecil mendapat penggantin 100% dari mesin produksi rusak," kata Agus saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (6/1).

Menurut dia, usaha-usaha kecil harus mendapatkan perhatian pemerintah karena paling dirugikan. Sebab, mereka tidak memiliki mitigasi bencana khususnya banjir.

(Baca: BPBD: Banjir Mulai Surut, Kawasan Jakarta Barat Paling Terdampak)

Berbeda halnya dengan industri-industri besar yang memiliki persiapan matang dalam mengahdapi risiko bencana. Meski begitu, Kementerian Perindustrian belum mengantongi data berapa kerugian industri akibat musibah itu.

"Kami akan fasilitasi itu, tapi sampai sekarang pendataannya masih berjalan," kata dia.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut hujan lebat disertai banjir di Jabodetabek sejak Rabu (1/1) dinihari telah berdampak terhadap aktivitas perekonomian. Sejumlah sektor usaha seperti retail, logistik dan perhotelan bahkan disebut lumpuh serta merugi akibat bencana tersebut.

Belum lagi saat banjir, konsumsi masyarakat yang bersifat kebutuhan non-primer menurun drastis. Oleh karena itu, dia menyatakan kerugian yang dialami oleh pengusaha meliputi dua hal, yakni terkait kerusakan alat produksi atau aset dan penjualan. Hingga kini para pengusaha masih menginventarisir total kerugian yang dialami. 

"Kerugian karena banjir bisa dibilang yang terparah ada di retail, karena aktivitas penjualan menjadi sangat terganggu. Banyak pusat perbelanjaan yang aksesnya tertutup karena banjir," kata Wakil Ketua Apindo Shinta Kamdani saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (3/1).

(Baca: Apindo Sebut Sejumlah Sektor Usaha Lumpuh Akibat Banjir Jabodetabek)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto