Pemerintah mengajak Lego dan Infosys untuk berinvestasi di dalam negeri. Investasi tersebut khususnya untuk pendirian institusi pelatihan keterampilan guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto saat pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos-Swiss. Ia menjelaskan, kedua perusahaan tersebut diajak bekerja sama lantaran memiliki kemampuan dalam pengembangan SDM.
"Dua perusahaan itu telah memiliki program human capital development yang cukup baik," kata dia seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (22/1).
Ia pun berharap penguatan kerja sama antara pemerintah dan industri dapat meningkatkan sistem pendidikan vokasi dan pelatihan, serta mendorong penelitian dan pengembangan (research and development ) di Indonesia.
(Baca: Insentif Pajak Jumbo untuk Swasta di Sektor Infrastruktur hingga Riset)
Saat ini, pemerintah menawarkan insentif pajak guna mendorong keterlibatan pelaku industri dalam pengembangan SDM. Pemerintah telah meluncurkan insentif Super Tax Deduction, yaitu pengurangan penghasilan bruto 200-300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri untuk vokasi dan pelatihan, serta research and development.
Pengembangan SDM memang tengah menjadi fokus pemerintah saat ini. Menurut dia, salah satu tantangan utama dalam pengembangan SDM adalah meningkatkan kemampuan guru. Maka itu, pemerintah melatih dua juta tenaga pengajar per tahun.
Adapun di sela-sela acara World Economic Forum, Airlangga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pihak untuk membahas peluang kerja sama ekonomi. Pertemuan tersebut di antaranya dengan Traveloka, Hyundai Motor, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, dan General Electric Global Growth Organization.
Airlangga bersama menteri lainnya juga melakukan pertemuan dengan Founder and Executive Chairman WEF Prof. Klaus Schwab. Pertemuan tersebut untuk membahas dukungan yang dapat diberikan WEF kepada Indonesia dan rencana pelaksanaan WEF on ASEAN di Jakarta pada Juni 2020.