World Economic Forum Digelar di Jakarta, Jack Ma & 700 CEO Bakal Hadir

Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo dan pendiri Alibaba Grup, Jack Ma sedang berjabat tangan. World Economic Forum (WEF) akan digelar pada Juli 2020 di Jakarta. Forum ini akan dihadiri tokoh penting, termasuk Jack Ma dan CEO SoftBank, Masayoshi Son.
Editor: Ekarina
10/2/2020, 13.23 WIB

Pertemuan tingkat tinggi World Economic Forum (WEF) akan digelar pada 7-9 Juli 2020 di Jakarta. Sejumlah tokoh penting dan ratusan Chief Executive Officer (CEO) turut diundang  hadir dalam acara ini, seperti pendiri raksasa e-commerce Alibaba Group Jack Ma dan CEO SoftBank, Masayoshi Son.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Marves) Luhut B. Panjaitan mengatakan ajang WEF di Jakarta bakal lebih besar dibandingkan dengan yang sebelumnya diselenggarakan di Vietnam pada 2018. Sebab, agenda kali ini mencakup negara kawasan Indo Pasifik, sehingga kemungkinan negara yang hadir juga akan lebih banyak.

"Akan ada 35 negara,  700 CEO dan  1.100 peserta yang hadir ," katanya. 

(Baca: Jakarta Dipinang Jadi Tuan Rumah World Economic Forum, Ini Usul Jokowi)

Luhut berharap forum ini juga bisa dimanfaatkan untuk mendorong investasi. Selain memaparkan kisah sukses dna potensi Indonesia, pemerintah juga akan menawarkan para CEO tur perjalanan mengunjungi lokasi bisnis perusahaan di dalam negeri.  

"Kami akan tawarkan bikin tur liat di Morowali, Vale mungkin, atau Pertamina seperti itu," ujar Luhut.

Meski begitu, dia belum bisa memastikan jumlah investasi yang bakal masuk ke Tanah Air melalui forum itu. "Belum bisa dihitung, kan banyak sekali. Di sektor tambang juga kami tunjukkan," kata dia. 

 Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar mengatakan World Economic Forum tahun ini akan fokus membahas pembangunan infrastruktur bisnis dan konektivitas antara Indonesia dengan negara lain di kawasan Asia Pasifik.

"Ini juga telah menjadi suatu konsep dan prioritas pembangunan ekonomi yang sebelumnya menjadi perebutan negara-negara besar dalam  berebut pengaruh," ujarmya.

(Baca: Luhut Sebut Dana Softbank Bukan untuk Kantor Presiden di Ibu Kota Baru)

Pemerintah sebelumnya menargetkan realisasi investasi pada 2020 dapat mencapai Rp 886 Triliun. Hal ini dikarenakan beberapa sektor industri di dalam negeri dinilai masih menarik bagi investor. 

Sektor migas merupakan salah satu sektor yang paling diminati investor. Ini ditandai dengan adanya rencana investasi dari Timur Tengah untuk pengembangan kilang minyak di beberapa tempat dalam waktu dekat.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto