Pemerintah menargetkan program pencampuran minyak sawit dalam solar sebesar 40% atau Biodiesel 40% (B40) dapat diterapkan mulai Januari 2021. Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) pun menyatakan uji coba produk akan dilakukan pada bulan depan.
Ketua Umum Aprobi MP Tumanggor mengatakan uji coba harus dilakukan untuk menghasilkan produk yang cocok. “Baru tadi saya mendapatkan surat dari badan penelitian migas, supaya mengirimkan bahan bakunya untuk diuji cobakan,” kata dia di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (10/2).
Program B40 merupakan kelanjutan dari program B30 saat ini alias program pencampuran minyak sawit dalam solar sebesar 30%. Menurut dia, program B30 telah berjalan dengan baik. Sebab, tidak ada kendala dalam produksi maupun distribusi. Pertamina ditunjuk sebagai distributor dari semua produsen.
Adapun produksi B30 diperkirakan sekitar 800 ribu kiloliter (KL) per bulan. Ini dengan memperhitungkan target Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yakni produksi 10 juta KL sepanjang tahun ini.
Dengan program B30, ia memperkirakan, potensi penghematan solar sekitar 9,6 juta kiloliter. Ini dengan perhitungan konsumsi solar mencapai 32 juta kiloliter (KL), sedangkan kandungannya 30% digantikan oleh minyak sawit.
Seiring berjalannya program ini, produksi biodiesel nasional terus bertambah. Pada 2019, jumlahnya mencapai 8,37 juta KL, melebihi target 7,37 juta KL.