Kantor Banjir, Sri Mulyani Bebaskan Pegawai Bekerja dari Rumah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut banjir yang melanda Jakarta turut menganggu kelancaran tugas para pegawai Kemenkeu.
25/2/2020, 13.49 WIB

Sebagian besar wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk sejumlah kantor Kementerian Keuangan dilanda banjir pada hari ini, Selasa (25/2). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun memberikan kelonggaran kepada para pegawainya untuk bekerja dari rumah.

"Kami memberikan dispensasi atas absensi bagi pegawai yang tempat tinggalnya terkena banjir atau daerah sekitar tempat tinggalnya terdampak banjir sehingga mengalami kesulitan menuju ke kantor masing-masing," kata Sri Mulyani dalam akun instagram resminya, Jakarta, Selasa (25/2).

Dispensasi yang diberikan berupa e-office atau tetap bekerja tanpa harus datang ke kantor.  Adapun kantor kementerian keuangan yang tergenang air, antara lain kantor pusat Kementerian Keuangan, kantor pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan kantor pelayanan pajak pratama Cibitung.

(Baca: Banjir Jakarta, Kompleks Istana Presiden Sempat Tergenang)

"Sedikit mengganggu kelancaran dalam bertugas. Jajaran Kemenkeu harus bahu membahu memberikan bantuan untuk menangani musibah ini," ujarnya.

Ia pun berharap seluruh warga Jakarta dan sekitarnya yang terkena musibah banjir dapat diberikan keselamatan dan segera terbebas dari genangan banjir.

(Baca: Anies Sebut 200 RW di Jakarta Terdampak Bencana Banjir)

Tak hanya Gedung Kemenkeu, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pun sempat tergenang air. Berdasarkan foto dan video yang diambil petugas Istana Kepresidenan, air tampak menggenang di halaman Masjid Baiturrahim.

Foto dan video yang diambil sekitar pukul 04.30 WIB disebar di grup Whatsapp wartawan istana. Namun, genangan air sudah surut pada pukul 07.00 WIB. Aktivitas di Istana pun telah berjalan normal.

“Kondisi Istana saat ini aman terkendali, tidak ada genangan,” kata Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini melalui keterangan tertulisnya, Selasa (25/2)

Reporter: Agatha Olivia Victoria