Dunia Dilanda Corona, Penumpang Pesawat ke Luar Negeri Anjlok 33%

ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.
Ilustrasi. BPS mencatat penurunan jumlah penumpang pada penerbangan luar negeri maupun domestik pada Februari akibat pandemi corona.
1/4/2020, 17.50 WIB

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penumpang angkutan udara tujuan luar negeri atau internasional anjlok 33,04% menjadi 1,1 juta orang pada Februari 2020. Ini terutama disebabkan oleh pandemi virus corona. 

"Dampak dari virus corona kelihatan mulai besar untuk penerbangan internasional," ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video di Jakarta, Rabu (1/4).

Penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Kualanamu-Medan 34,09%, Ngurah Rai-Denpasar 33,04%, Soekarno Hatta-Banten 29%, dan Juanda- Surabaya 27,21%. Namun, masih ada peningkatan jumlah penumpang di di Bandara Hasanuddin-Makassar sebesar 5,92%.

Sementara jumlah penumpang internasional terbesar masih terlihat pada Bandara Soekarno Hatta-Banten yaitu mencapai 444,4 ribu orang, atau 39,42% dari total penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Denpasar 425,5 ribu orang, atau 37,74%.

Selama Januari–Februari 2020, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing tercatat sebanyak 2,8 juta orang. Angka ini turun 2,99% dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(Baca: Terpukul Pandemi Corona, Kunjungan Turis Asing Februari Anjlok 30%)

Meski begitu, Suhariyanto menjelaskan bahwa dampak virus corona belum terlihat pada jumlah penumpang angkutan udara domestik. "Namun ini tetap menurun jika dibanding Januari karena di bulan Januari ada libur tahun baru dan imlek," kata dia.

Suhariyanto memerinci, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Februari 2020 tercatat sebanyak 5,8 juta orang, turun 8,08% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai-Denpasar sebesar 23,39%, Kualanamu-Medan 21,19%, Juanda-Surabaya 13,36%, Hasanuddin-Makassar 11,22%, dan Soekarno Hatta-Banten 3,04%.

Sementara, jumlah penumpang domestik terbesar masih terlihat di Soekarno Hatta-Banten, yaitu mencapai 1,6 juta orang atau 26,83% dari total penumpang domestik. Diikuti Juanda-Surabaya 479,7 ribu orang atau 8,29%.

Secara akumulatif, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari–Februari 2020 sebanyak 12,1 juta orang, turun 3,38% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 12,5 juta orang. Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Banten mencapai 3,2 juta orang atau 26,10% dari keseluruhan penumpang domestik.

(Baca: Kementerian ESDM: Arus Kas PLN Macet Karena Diskon Tarif Listrik)

Di sisi lain, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri pada Februari 2020 juga mencatatkan penurunan sebesar 9,78% menjadi 2 juta orang. Penurunan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak 64,13%, Belawan 53,99%, Balikpapan 35,63%, Makassar 35,54%, dan Tanjung Priok 31,40%.

Sementara itu, jumlah barang yang diangkut pada Februari 2020 mencapai 24,1 juta ton, atau turun 4,06%. Penurunan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Makassar dan Balikpapan.

Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Februari 2020 juga menurun 5,41% menjadi 32,3 juta orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jabodetabek, yang merupakan penumpang pelaju alias commuter yaitu sebanyak 25,6 juta orang atau 79,34% dari total penumpang kereta api. 

Selanjutnya, jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan Februari 2020 turut mencatatkan penurunan 12,67% menjadi sebanyak 3,9 juta ton. Sebagian besar barang yang diangkut tersebut tercatat di wilayah Sumatera.

Reporter: Agatha Olivia Victoria