Survei BI: Konsumsi dan Tabungan Masyarakat Naik, Cicilan Utang Turun

Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang masyarakat pada September 2019 turun dari 12,5% pada bulan sebelumnya menjadi 11,6%.
Penulis: Agustiyanti
4/10/2019, 15.28 WIB

Bank Indonesia (BI) mengindikasi konsumsi dan tabungan masyarakat pada September 2019 meningkat, sementara pembayaran cicilan pinjaman atau utang menurun.

Berdasarkan survei konsumen BI yang dirilis Jumat (4/10), rata-rata proporsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi pada September 2019 meningkat dari 68,6% menjadi 68,8%. Kenaikan porsi konsumsi tersebut diikuti dengan menurunnya rata-rata rasio pembayaran cicilan/utang masyarakat dari 12,5% menjadi 11,6%.

"Sementara rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan sedikit meningkat dari 19,2% menjadi 19,4%," tulis survei tersebut.

(Baca: Optimisme Konsumen Melemah pada September, Milenial Paling Pesimistis)

Survei itu juga mengungkap peningkatan rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, terutama responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan. Sementara itu, kenaikan porsi tabungan terhadap pendapatan terjadi pada sebagian besar tingkat pengeluaran responden, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 2,1 juta hingga Rp 3 juta dan di atas Rp 4 juta per bulan.

Responden juga memperkirakan pengeluaran konsumsi pada 3 bulan mendatang atau Desember 2019 meningkat dari bulan sebelumnya, sejalan dengan periode Natal dan Tahun Baru. Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan konsumsi rumah tangga 3 bulan mendatang yang meningkat dari 158,8 menjadi 160,7.

(Baca: Faisal Basri Ramal Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,1%)

Sementara dalam 6 bulan mendatang, respinden memperkirakan jumlah tabungan akan mengalami penurunan. Demikian pula dengan jumlah saldo utang yang diperkirakan lebih rendah dari bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari indeks perkiraan jumlah tabungan yang mneurun dari 120,8 menjadi 118,2.

Survei juga menemukan tabungan dan deposito masih menjadi pilihan responden rumah tangga untuk menyimpan kelebihan pendapatan dalam 12 bulan ke depan. Sebanyak 43,8% responden menyatakan akan memilih menempatkan kelebihan pendapatan dalam 12 bulan ke depan dalam bentuk tabungan dan deposito, 22,2% responden memilih properti, dan 19,6% memilih emas atau perhiasan.