Tiga Emiten Beraset Jumbo Bakal IPO, Ada Perusahaan Konglomerat

Katadata/Fauza Syahputra
Pekerja berjalan di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Editor: Yuliawati
4/8/2025, 08.38 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat tiga calon emiten beraset jumbo yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO).

Direktur Utama BEI Iman Rachman membeberkan salah satu perusahaan milik konglomerat Indonesia akan melantai di BEI pada semester kedua 2025. Meski begitu, ia enggan menjelaskan perusahaan dari sektor mana yang akan melantai di BEI itu

“Ada (perusahaan IPO konglomerat), saya enggak hafal berapanya,” kata Iman di Gedung BEI, Jakarta, Senin (28/7). .

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan total terdapat empat perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.

Satu perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Lalu tiga perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Namun perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline nihil

"Sampai dengan 1 Agustus 2025 telah tercatat 22 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 10,39 Triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Senin (4/8).

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:

2 perusahaan dari sektor material dasar
0 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
0 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
0 perusahaan dari sektor energi
1 perusahaan dari sektor finansial
0 perusahaan dari sektor kesehatan
0 perusahaan dari sektor industri
0 perusahaan dari sektor infrastruktur
0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
0 perusahaan dari sektor teknologi
1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Pipeline Rights Issue

Di samping itu, Nyoman juga membeberkan bahwa hingga 1 Agustus 2024 telah terdapat 10 perusahaan yang telah menerbitkan rights issue dengan total Rp 16,62 triliun. Ia menyebut masih terdapat empat perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI. Berikut sektornya:

2 perusahaan dari sektor material dasar
0 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
0 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
0 perusahaan dari sektor energi
0 perusahaan dari sektor finansial
1 perusahaan dari sektor kesehatan
0 perusahaan dari sektor industri
0 perusahaan dari sektor infrastruktur
1 perusahaan dari sektor properti dan real estate
0 perusahaan dari sektor teknologi
0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila