Tunda Rilis Lapkeu Semester I, Ini Bocoran Kinerja Emiten Prajogo CDIA

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Ilustrasi. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
4/8/2025, 05.45 WIB

Masa penyampaian laporan keuangan semester pertama 2025 telah berakhir pada Kamis (31/7). Namun emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)  belum menyampaikan kinerja keuangannya. 

Direktur Chandra Daya Investasi, Jonathan Kandinata menyampaikan, perusahaan akan melakukan audit terhadap laporan keuangan konsolidasian kuartal I/2025 yang berakhir pada 30 Juni 2025. Hal ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan BEI Nomor I-E terkait kewajiban penyampaian informasi. 

Menurut dia,  audit laporan keuangan interim tersebut akan dilakukan oleh akuntan publik, dan akan disampaikan kepada publik paling lambat pada akhir September 2025. 

“Hal ini sesuai dengan ketentuan III.1.1.5.1.1 di dalam Peraturan I-E dimana batas waktu penyampaian laporan keuangan dalam hal dilakukan audit adalah selambat-lambatnya tiga bulan setelah tanggal laporan keuangan interim,” tulis Jonathan dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat (1/8).

Namun, berdasarkan laporan keuangan enam bulan terakhir PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), pendapatan Chandra Daya Investasi tercatat US$ 62,91 juta atau Rp 1,03 triliun (asumsi kurs: 16.509 per dolar AS).

Pendapatan ini terutama disumbangkan oleh penjualan lokal sebesar US$ 62,25 juta, naik 31,8% dibandingkan US$ 47,24 juta atau Rp 1,02 triliun pada semester pertama 2024. 

Sementara penjualan infrastruktur ke luar negeri tercatat US$ 663 ribu atau Rp 10,94 miliar. Adapun pencatatan pendapatan dari ekspor belum ada pada tahun lalu. 

Adapun induk usaha CDIA, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatatkan laba bersih pada semester pertama tahun ini mencapai US 1,6 miliar atau setara Rp 26 triliun, berbalik dibandingkan rugi US$ 46 juta pada periode yang sama tahun lalu. TPIA juga mencatatkan rugi pada kuartal I 2025 yang mencapai US$ 23,6 juta.   

“Dengan bangga kami sampaikan capaian kami sepanjang paruh pertama tahun 2025. Dengan keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025, kami berhasil mencatat laba bersih sebesar US$ 1,6 miliar," ujar Chief Financial Officer dan Direktur Perseroan Andre Khor dalam siaran pers, dikutip Jumat (1/8).   

Andre Khor menjelaskan, kontributor utama kinerja laba TPIA berasal dari pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi Aster pada April 2025. Aksi korporasi ini, menurut dia, tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga memperkuat struktur keuangan TPIA. 

"Akuisisi ini merupakan langkah besar dalam memperluas kehadiran regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta memberikan manfaat sinergi bagi Indonesia—mulai dari integrasi industri hingga peningkatan daya saing," kata dia. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila