Profil PT Intam, Tambang Emas Raksasa CUAN Milik Prajogo yang Disebut Bakal IPO
Cucu usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) PT Intam disebut bakal mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Intam merupakan lini usaha Prajogo yang bergerak di bidang tambang emas.
Rencana IPO itu beredar usai konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu mengantarkan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang bergerak di bidang investasi infrastruktur PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) IPO pada awal Juli 2025.
“Memang anak usaha CUAN yang sempat dirumorkan akan IPO kemarin adalah PT Intam ini,” kata sumber Katadata.co.id, yang mengetahui detail aktivitas eksplorasi PT Intam pada Rabu (16/7). Meski begitu belum ada informasi kapan rencana itu akan dilaksanakan.
Kabar IPO ini telah mendapat respon dari manajemen CUAN. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi, Robertus Maylando Siahaya mengatakan perseroan hingga kini belum memiliki rencana listing di bursa. Namun, Namun, menurut dia, perusahaan tambang emas ini kini tengah aktif mengevaluasi berbagai peluang aset dan proyek.
Robertus menjelaskan, opsi pendanaan yang dikaji meliputi investasi, akuisisi, hingga kemitraan strategis dengan tujuan mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Ia memastikan, setiap peluang tersebut ditelaah secara hati-hati sesuai strategi pertumbuhan yang sehat.
“Untuk memastikan terciptanya sinergi terbaik yang dapat memperkuat posisi CUAN sebagai salah satu perusahaan di bidang pertambangan yang terintegrasi di Indonesia,” ucap Robertus dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (21/7).
Lalu seperti apa profil PT Intam yang dirumorkan akan IPO tersebut?
Profil PT Intam, Aset Tambang Emas Raksasa Prajogo
PT Intam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi tambang emas. Perusahaan tersebut memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektare di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Cucu usaha CUAN itu telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dengan nomor 503/02/IUP-OP/2015 yang diterbitkan pada 22 Oktober 2015. Berdasarkan laporan keuangan, pada tahun 2024, PT Intam mencatatkan nilai aset eksplorasi dan evaluasi sebesar US$ 3,60 juta atau Rp 58,77 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,4 3juta atau Rp 56,02 miliar. Kegiatan eksplorasi ini berlokasi di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Menurut salah satu sumber Katadata.co.id, PT Intam baru-baru ini menyelesaikan proses eksplorasi di wilayah Ledang, Kecamatan Lenangguar, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hasil eksplorasi tersebut menunjukkan adanya potensi cadangan emas yang menjanjikan di area konsesi milik perusahaan. Di wilayah ini PT Intam mengantongi Izin Usaha Tambang hingga tahun 2035.
“Selanjutnya area tersebut akan menjadi fokus eksplorasi lebih detail lagi,” ujar sumber Katadata.co.id.
Ia menambahkan bahwa konsesi milik PT Intam berbatasan langsung dengan wilayah konsesi tambang emas milik Grup PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) di Sumbawa. Adapun area konsesi AMMN dikenal sebagai salah satu wilayah dengan cadangan emas dan tembaga terbesar di dunia.
Merujuk laporan CUAN, PT Intam merupakan cucu usaha yang berada di bawah PT Equator Sumber Energi (ESE) yang bergerak di bidang perusahaan holding dengan kepemilikan 99,9% saham. Sementara kepemilikan Petrindo Kreasi di ESE adalah 65%.
Pada tahun 2013 CUAN melalui restrukturisasi saham yang dilakukan, menjadikan PT Tamtama Perkasa sebagai anak usaha. Lalu CUAN juga mengakuisisi 65% saham PT Equator Sumber Energi dengan seluruh anak usahanya yaitu, PT Daya Bumindo Karunia, PT Bara International, PT Pika Utama Resources, hingga PT Intam.
Manajemen CUAN dalam pernyataan resmi menjelaskan PT Intam memfokuskan diri pada eksplorasi emas dan perak. Dua komoditas ini permintaannya terus meningkat seiring perkembangan teknologi.
“Langkah ini bukan hanya tentang mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar manajemen CUAN dalam laporan tahunanya.
Kini Erwin Ciputra menjabat sebagai Komisaris PT Intam. Erwin Ciputra merupakan Presiden Direktur PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), Komisaris PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), Komisaris PT Petrosea Tbk (PTRO), dan juga Komisaris Utama CUAN. Kemudian Michael menjadi Direktur Utama PT Intam.