IHSG Diramal Naik, Saham PGEO, BBCA, MEDC Jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Pengunjung berjalan di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepanjang tahun 2025, sebanyak 14 perusahaan mecatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana terhimpun melalui aksi Initial Public Offering (IPO) mencapai Rp7,01 triliun.
Editor: Yuliawati
24/7/2025, 07.15 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diramal naik pada perdagangan saham pada Kamis (24/7). Sebelumnya IHSG ditutup di zona hijau dengan naik ke 7.469 atau 1,70% pada Rabu (23/7) kemarin.

Analis MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana, menilai pergerakan IHSG saat ini sudah muncul volume pembelian. Ia menyebut kenaikan IHSG relatif terbatas menguji area 7.475.

“Namun waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang area 7.220-7.311,” tulis Herditya dalam risetnya, Kamis (24/7).

Adapun level support IHSG berada di 7.304 dan 7.202. Sedangkan resistance terdekat berada di 7.506 dan 7.595.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.

Adapun resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).

Di samping itu, analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengatakan IHSG ditutup menguat di level 7.469 pada perdagangan Rabu (23/7) usai dilanda aksi profit taking pada perdagangan sehari sebelumnya. Rebound IHSG dipicu oleh kesepakatan perjanjian kerangka kerja perdagangan antara Indonesia dan AS.

Selain itu naiknya indeks bursa Asia juga usai tercapainya kesepakatan dagang antara AS dengan Jepang menjadi faktor positif. Ratna mengatakan turunnya eskalasi perang dagang menjadi sentimen positif, seiring dengan berkurangnya kecemasan investor akan meningkatnya laju inflasi di AS serta harapan akan penurunan suku bunga The Fed pada tahun ini.

“Secara teknikal, indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) masih menunjukkan tren kenaikan yang solid tanpa indikasi adanya negative divergence, hal ini menandai momentum penguatan yang masih berlanjut,” kata Ratna dalam risetnya.

IHSG masih menunjukkan potensi penguatan meskipun indikator Stochastic berada di area jenuh beli (overbought). Phintraco menilai belum ada sinyal pelemahan signifikan, sehingga peluang reli untuk naik masih terbuka. IHSG diperkirakan berpeluang menguji level psikologis di 7.500.

Di samping itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila