IPO Indokripto (COIN) Digelar Besok Lusa, Oversubscribed Lebih dari 70 Kali

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ilustrasi. Masa penawaran umum perdana saham COIN berlangsung pada pada 2 hingga 7 Juli 2025.
7/7/2025, 07.36 WIB

PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) bakal menjadi bursa kripto pertama yang mencatatkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan informasi yang diterima Katadata.co.id, COIN sudah mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed lebih dari 70 kali. 

“Dengan total pemesanan lebih dari 100 ribu calon investor,” kata salah seorang sumber Katadata.co.id, Senin (7/7).

Masa penawaran umum perdana saham COIN berlangsung pada pada 2 hingga 7 Juli 2025. COIN menetapkan harga IPO di Rp 100 dan angka tersebut merupakan batas bawah dari rentang Rp 100–105 per saham. Dari aksi ini, perusahaan bakal meraup dana segar hingga Rp 220,58 miliar.  

Perseroan saat ini juga telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan  dijadwalkan melantai di BEI pada 9 Juli 2025. Emiten berkode ticker COIN ini menunjuk Ciptadana Sekuritas Asia sebagai penjamin emisi efek perusahaan.

COIN merupakan perusahaan holding yang membawahi dua entitas utama, yakni PT Central Finansial X (CFX) dan PT Kustodian Koin Indonesia (Indonesia Coin Custodian/ICC) sebagai lembaga penyimpanan aset kripto.

Direktur Utama COIN Ade Wahyu menyampaikan, keberadaan CFX dan ICC mencerminkan komitmen perusahaan dalam membangun ekosistem kripto yang transparan, inovatif, dan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Ia optimistis, dengan dukungan regulasi dan infrastruktur yang ada, sektor aset kripto akan tumbuh pesat dan berkontribusi besar pada ekonomi digital nasional. 

Adapun per 3 Juli 2025, sebanyak 31 pedagang aset kripto telah terdaftar sebagai anggota Bursa CFX. Sebanyak 20 di antaranya telah memperoleh izin Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD) dari OJK. Selain itu, CFX juga memiliki tujuh anggota pialang berjangka yang terdaftar resmi.

Data OJK mencatat, total nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada April 2025 mencapai Rp 35,61 triliun, meningkat dibandingkan Rp 32,45 triliun pada Maret 2025. Kenaikan ini juga diikuti dengan bertambahnya jumlah konsumen aset kripto yang mencapai 14,16 juta orang, naik dari 13,71 juta pada bulan sebelumnya.

“Hadirnya COIN di lantai Bursa Saham Indonesia diharapkan akan menjadi babak baru bagi perkembangan industri aset kripto yang semakin positif dan dapat semakin diterima oleh masyarakat luas,” kata Ade dalam keterangannya, Kamis (3/7).

Seluruh dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk penyertaan modal kepada dua entitas anak. Sekitar 85% akan dialokasikan kepada CFX guna mendukung kebutuhan modal kerja operasional. Sisa dananya akan diberikan kepada ICC untuk keperluan modal kerja operasional juga.

Perseroan juga merencanakan pembagian dividen kas mulai tahun buku 2026 sebesar-besarnya 70% dari laba tahun berjalan, setelah cadangan wajib. Kebijakan ini akan mempertimbangkan kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja, belanja modal, dan rencana ekspansi usaha ke depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila