Ada Sentimen Stimulus AS, Harga Emas Naik Lagi jadi US$ 1.710

KATADATA
Ilustrasi, emas batangan Antam. Pada Kamis (23/4) harga emas menguat di level US$ 1.710,9 per ons, dipicu oleh sentimen tambahan stimulus AS sebesar US$ 500 juta yang meningkatkan minat investor membeli emas untuk lindung nilai.
Penulis: Agung Jatmiko
23/4/2020, 09.41 WIB

Harga emas kembali menguat, seiring dengan masih khawatirnya investor terhadap prospek perekonomian yang dipicu fluktuasi harga minyak global.

Pada hari Kamis (23/4) pukul 09.00 WIB, harga emas di pasar spot tercatat berada di level US$ 1.710,9 per ons, menguat 0,19% dibanding harga penutupan sehari sebelumnya. Sementara, harga emas di pasar bursa berjangka Amerika Serikat (AS) tercatat berada di level US$ 1.715 per ons.

Sepanjang sesi perdagangan Rabu (22/4) harga emas di pasar spot bergerak dengan kecenderungan penguatan, di rentang US$ 1.695-1.714 per ons. Padahal hingga Selasa (21/4) harga emas menyentuh level terendah selama dua pekan.

Mengutip Reuters, Rabu (22/4), kenaikan harga emas dipicu oleh kekhawatiran investor terkait anjloknya harga minyak global, yang sempat menyentuh level terendah sepanjang sejarah.

“Ada banyak ketidakpastian di pasar komoditas setelah aksi jual drastis minyak mentah. Untuk emas, pembelian masih berlangsung meskipun dolar AS stabil, ”kata Hareesh V, kepala riset komoditas Geojit Financial Services, dilansir dari Reuters, Rabu (22/4).

Selain itu, harga emas juga ditopang oleh sentimen stimulus yang akan dikucurkan oleh pemerintah AS. Seperti diketahui, untuk menanggulangi dampak negatif pandemi virus corona (Covid-19), Kongres AS menyetujui tambahan stimulus sebesar US$ 500 miliar. Sehingga, total stimulus yang akan dikucurkan AS mencapai US$ 2,8 triliun.

(Baca: Tertolong Anjloknya Minyak, Harga Emas Stabil di Level US$ 1.685)

Head of Trader US Global Investors Michael Matousek mengungkapkan, emas cenderung diuntungkan dari langkah-langkah stimulus, karena fungsinya sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Meski diuntungkan dari situasi ini, harga emas juga tidak akan mengalami lonjakan. Sebab, pemberian stimulus juga mampu menenangkan investor saham, sehingga minat investor untuk masuk pasar saham tidak turun drastis.

Meski demikian, emas diprediksi tetap akan menjadi primadona dan terus mencatatkan kenaikan harga hingga akhir tahun. Analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff menyebut, secara teknikal pergerakan harga emas berada dalam tren bullish, baik secara harian, mingguan maupun bulanan.

"Harga emas berpeluang mencapai resistance US$ 1.800 per ons di pasar berjangka, untuk kontrak Juni 2020," ujar Jim.

Sementara, dari dalam negeri harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk juga tercatat kembali menguat. Pada Kamis (23/4), harga emas Antam tercatat sebesar Rp 934.000 per gram, naik Rp 6.000 dibanding harga sehari sebelumnya, yang sebesar Rp 928.000 per gram.

Berdasarkan situs logammulia.com, Kamis (23/4), harga emas batangan Antam adalah sebagai berikut:

  • Emas batangan 0,5 gram Rp 491.500
  • Emas batangan 1 gram Rp 934.000
  • Emas batangan 2 gram Rp 1.817.000
  • Emas batangan 3 gram Rp 2.704.000
  • Emas batangan 5 gram Rp 4.490.000
  • Emas batangan 10 gram Rp 8.915.000
  • Emas batangan 25 gram Rp 22.180.000
  • Emas batangan 50 gram Rp 44.285.000
  • Emas batangan 100 gram Rp 88.500.000
  • Emas batangan 250 gram Rp 221.000.000
  • Emas batangan 500 gram Rp 441.800.000
  • Emas batangan 1.000 gram Rp 883.600.000

(Baca: Kejatuhan Harga Minyak dan Ramalan Pukulan Ekonomi Negara Eksportir)